Implementasi Curriculum Enrichment pada anak usia dini berkebutuhan khusus

Nita Priyanti* -  Universitas Pancasakti Bekasi, Indonesia
Imam Setiawan -  , Indonesia

DOI : 10.24269/dpp.v12i1.7324

Anak-anak berkebutuhan khusus membutuhkan pendekatan pendidikan yang inklusif dan beragam untuk mendukung perkembangan mereka secara optimal. Sekolah Alam Atifa merupakan lembaga pendidikan yang memiliki konsep pembelajaran berbasis alam, yang menawarkan pengalaman belajar yang holistik dan menyenangkan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial, motorik, kognitif, dan berfikir kritis anak-anak berkebutuhan khusus melalui kegiatan berkebun dan peternakan kecil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Partisipan penelitian terdiri dari 10 anak berkebutuhan khusus usia 4-7 tahun di Sekolah Alam Atifa. Curriculum Enrichment Gardening dan Little Farm diimplementasikan dalam program pendidikan sehari-hari, dengan melibatkan kegiatan seperti menanam dan merawat tanaman, memelihara hewan kecil, dan mempelajari siklus kehidupan alam. Implementasi Curriculum Enrichment Gardening dan Little Farm di Sekolah Alam Atifa menunjukkan dampak positif pada anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka mengalami peningkatan keterampilan, kemampuan motorik anak-anak juga meningkat, secara kognitif, anak-anak memperoleh pemahaman yang lebih baik, mengembangkan rasa tanggung jawab, kepercayaan diri, dan ketekunan serta meningkat dalam berfikir kritis.Implementasi ini dapat diadopsi oleh lembaga pendidikan lainnya untuk mendukung perkembangan anak berkebutuhan khusus secara holistik dan inklusif

Keywords
Kurikulum Enrichment, Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus, Pendidikan Inklusi.
  1. Betty, W. &. (2016). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Alam untuk Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat,, 16-27.
  2. Curriculum enrichment via the library. (2009). Peabody Journal of Education.
  3. Daniel Desmond, J. G., & Subramaniam, A. (2004). Revisiting garden-based learning in basic education. International Institute for Educational Planning: Food and Agriculture Organization of the United Nations.
  4. Dillon J., Rickinson M., Sanders D., Tearney K., Benefield P. (2003). Improving the understanding of food, farming and land management amongst school-age children: A literature review. London: National Foundation for Educational Research and King’s College.
  5. Fransiska, Adpriyadi, & Sudarto. (2022). Implementasi farming gardening project sebagai bentuk pengenalan kearifan lokal suku Dayak Di TK santa maria sintang. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, 521-533.
  6. Hayden-Smith R. (2006). Soldiers of the soil: A historical review of the United States school garden army. Davis, CA: University of California, 4-H Center for Youth Development.
  7. Johnstone A, M. A. (2022). Nature-Based Early Childhood Education and Children's Social, Emotional and Cognitive Development: A Mixed-Methods Systematic Review. . Int J Environ Res Public Health., 19(10).
  8. Michaelis, A. (2010). Learning Naturally gardening with children. . National Childcare Accreditation Council (NCAC), 18-20.
  9. Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif, Prof. DR. Lexy J. Moleong, M.A. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
  10. Morgan P. J., Warren J. M., Lubans D. R., Saunders K. L., Quick G. I., Collins C. E. (2010). The impact of nutrition education with and without a school garden on knowledge, vegetable intake and preferences and quality of school life among primary-school students. Public Health Nutrition, 13, 1931–1940
  11. Ocone, L. a. (1987). The National Gardening Association Guide to Kids Gardening. New York: John Wiley & Sons.
  12. Obama M. (2012). American grown: The story of the White House kitchen garden and gardens across America. New York, NY: Crown Publishers.
  13. Pristikasari, E., Mustaji, & Jannah, M. (2022). Implementasi Pembelajaran Berbasis Alam dengan Loose Parts untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Bahasa pada Anak T. JURNAL BASICEDU Research & Learning in Elementary Education, 9213-9222.
  14. Purnamasari, D. A., & Fauziah, P. Y. (2019). Implementation: Natural based Kindergarten Learning in Bantul, Yogyakarta. Proceedings of the International Conference on Special and Inclusive Education (ICSIE 2018) (pp. 299-303). Yogyakarta, Indonesia.: Atlantis Press.
  15. Skelly S. M., Zajicek J. M. (1998). The effect of an interdisciplinary garden program on the environmental attitudes of elementary school students. HortTechnology, 8, 579–583.
  16. Setiawan, I. (2022). Pendidikan Inklusi dan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus. (I. Setiawan, Ed.) Sukabumi, Jawa Barat: Jejak Publisher.
  17. Setiawan, I. (2019). A to Z Anak Berkebutuhan Khusus. (I. Setiawan, Penyunt.) Sukabumi, Jawa barat: Jejak Publisher.
  18. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
  19. Wulansari, B. Y. (2016). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Alam Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Belajar Anak Usia Dini. UNY Journal, 09-12.
  20. Waliczek T. M., Logan P., Zajicek J. M. (2003). Exploring the impact of outdoor environmental activities on children using a qualitative text data analysis system. HortTechnology, 13, 684–688.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2023-06-10
Published: 2024-01-30
Section: Artikel
Article Statistics: