Pengembangan Tema Budaya Lokal Ponoragan Untuk Membentuk Karakter Cinta Tanah Air Dalam Kurikulum PAUD

Tri Ayu Gutiawati* -  Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia
Betty Yulia Wulansari -  Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia

DOI : 10.24269/dpp.v10i2.4050

Abstrak

Banyaknya kebudayaan lokal menjadi simbol bagi Indonesia. Tetapi dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat, budaya yang ada semakin luntur atau bahkan hilang. Bebasnya budaya asing yang masuk dan tanpa adanya filter, mulai menggusur kebudayaan lokal termasuk dari kebiasaan, gaya hidup, cara berpakaian, makanan, dan pola berfikir. Generasi penerus bangsa lebih tertarik dengan budaya asing karena penyajian lebih modern, menarik, dan bervariasi. Maka dari itu, diperlukan usaha untuk tetap melestarikan budaya lokal Ponoragan melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Lembaga PAUD diberikan kebebasan untuk mengembangkan kurikulumnya. Pengembangan kurikulum dengan menambah Tema Budaya Lokal Ponoragan Untuk Membentuk Karakter Cinta Tanah Air pada seluruh lembaga PAUD agar budaya lokal tidak mengalami krisis kepunahan kebudayaan. Sehingga lembaga dapat meningkatkan kualitas kurikulumnya melalui kearifan lokal budaya didaerah masing-masing.

 

Abstract

The abundance of local culture has become a symbol for Indonesia. But with the rapid advancement of technology, the existing culture is fading or even disappearing. The freedom of foreign culture to enter and without any filter, began to displace local culture, including from habits, lifestyles, ways of dressing, food, patterns of thinking. The next generation of the nation is more interested in foreign cultures because the presentation is more modern, interesting, and varied. Therefore, efforts are needed to continue to preserve the local culture of Ponoragan through Early Childhood Education (PAUD). PAUD institutions are given the freedom to develop their curriculum. Curriculum development by adding the Ponoragan Local Culture Theme To Form Love for the Homeland Character in all PAUD institutions so that local culture does not experience a crisis of cultural extinction. So that institutions can improve the quality of their curriculum through local cultural wisdom in their respective areas.

Keywords
Ponoragan local culture theme; Homeland love character; Early Childhood Education Curriculum
  1. Achmad vindyana. (2014). MAKNA SIMBOLIK DADAK MERAK PADA KESENIAN REYOG PONOROGO ( Analisis Semiotika Model Roland Barthes tentang Dadak Merak pada Kesenian Reyog Ponorogo ).
  2. Andri Dwi Wahyu Wiranata1, A. N. (2018). Peranan Gemblak Dalam Kehidupan Sosial Tokoh Warok Ponorogo. Agastya, 08(01), 99.
  3. Dono, karmadi agus. (2014). BUDAYA LOKAL SEBAGAI WARISAN BUDAYA DAN UPAYA PELESTARIANNYA. 1.
  4. Fika Rahmanitaa, Jeni Andrianib, C. D. M. (2020). Membangun Generasi Milenial yang Cinta Tanah Air Melalui Potensi Profesi dan Wirausaha. Jurnal Loyalitas Sosial, 2(1), 27.
  5. Habsy, bakhrudin all. (2017). Seni Memehami Penelitian Kuliatatif Dalam Bimbingan Dan Konseling : Studi Literatur. Konseling, 1(2), 90–100.
  6. Irwan, Y. (2018). Dadak merak.
  7. JULIANA, S. (2019). ANALISIS BIAYA PEMASARAN DAN PROFITABILITAS BERDASARKAN JENIS PRODUK NTUK MENENTUKAN LABA PENJUALAN PADA HOME INDUSTRI BAKPOW KIMYEN.
  8. Kristianto, I. (2019). KESENIAN REYOG PONOROGO DALAM TEORI FUNGSIONALISME. Tamumatra, 2(1), 7.
  9. M.F. Lestari Budi UtamI. (2018). Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air dan Kebhinekaan Melaui Lomba Kebersihan dan Keindahan Kelas dengan Tema Adat Nusantara. JURNAL PENDIDIKAN: Riset & Konseptual, 2(4), 463.
  10. OKTADIANI FALCIFERA. (2014). PERSEPSI SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (STUDI KASUS PEMINATAN DI SMA NEGERI 1 PONTIANAK).
  11. Prasanti, D. (2018). Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Perempuan Dalam Pencarian Informasi Kesehatan. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1), 13–21. https://doi.org/10.30656/lontar.v6i1.645
  12. prayogi ryan. (2016). PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SUKU BONAI SEBAGAI CIVIC CULTURE DI KECAMATAN BONAI DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU. 23(1), 61.
  13. Sholikin, M. (2013). “Analisis Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian Pada Sate Nologaten Dan Sate Setono. (Study kasus pada Sate Tukri Sobikun dan Sate Pak Pri).”
  14. Jurnal Ilmiah Potensia, 2018, Vol. 3 (1), 50-55 Nurul Ihsani, Nina Kurniah dan Anni Suprapti 51

Full Text:
Article Info
Submitted: 2021-07-24
Published: 2022-07-14
Section: Artikel
Article Statistics: