Tradisi Keislaman dalam Penguatan Nilai Kearifan Lokal di Era Disrupsi

Ashary Ramdhania* -  IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Indonesia
Khaerul Wahidin -  IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Indonesia

DOI : 10.24269/dpp.v10i1.6217

Kemajuan teknologi digital 4.0 atau 5.0 telah menyebabkan banyak disrupsi secara sistemik. Disrupsi teknologi digital fundamental atau mendasar yang menyebabkan perubahan tatanan kehidupan segela bidang, termasuk bidang termasuk bidang pendidikan dan kearifan lokal masyarakat. Perubahan tersebut lambat laun akan menghilangkan kearifan masyarakat Indonesia jika tidak ada tradisi kuat yang membentenginya. Berlatar keadaan itu dikaji bagaimana tradisi keislaman menguatkan kearifan lokal di era disrupsi. Metode yang digunakan untuk membahasian kajian ini dengan studi literatur. Adapun hantaman disrupsi kepada kearifan lokal diera disrupsi dapat berupa (1) akuturasi positif, (2) akulturasi negatif, (3) asimilasi positif, dan (4) asimilasi negatif. Dampaknya memungkinkan kearifan lokal tetap kuat atau memunculkan keraifan lokal baru yang menambah nilai kearifan lokal asli (akuturasi dan asimilasi positif) atau memperkaya keraifan lokal asli, serta boleh jadi merusak tatanan kearifan lokal asli (akulturasi dan asimilasi negatif). Di akhir artikel diperoleh kesimpulan tradisi keislaman sangat berperan menjaga kearifan lokal masyarakat lebih dominan berupa akulturasi dan asimilasi positif daripada akulturasi dan asimilasi negatif. Hal ini terbukti dari kearifan lokal masyarakat Indonesia tetap ada di kurikulum Pendidikan dari masa ke masa, dan kearifan lokal masyarakat Indonesia di mata Internasional tetap diakui.
Keywords
tradisi keislaman; penguatan nilai kearifan lokal; era disrupsi.
  1. Aida dkk,. (2019). Standing Party Dalam Perspektif Islam, Kesehatan, Dan Budaya Indonesia : Jurnal Kesehatan Pena Medika Vol 9, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan. http://jurnal.unikal.ac.id/index.php/medika ISSN : 2086-843X
  2. Agung, A., & Maulana, M. A. (2022). Revitalisasi Pengembangan Moderasi Beragama pada Era Digital di Indonesia. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(1), 524-529.
  3. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.”Profil Internet Indonesia 2022”
  4. Al-Qurán dan Terjemahan Kemenag RI
  5. Cholisin, M.Si & Nasiwan, M.Si. 2012. Dasar Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Ombak
  6. Deddi Mulyana (2003). Jalaludi Rahmad, Komunikasi antarbudaya. Jakarta: Remaja Rosdakarya
  7. HR. Muslim no. 2024
  8. I. Wayan Lasmawan. (2019). Era Disrupsi Dan Implikasinya Bagi Reposisi Makna Dan Praktek Pendidikan (Kaji Petik Dalam Perspektif Elektik Sosial Analisis) : Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, no. 1 hlm. 57
  9. Junita Setiana Ginting (2014). “Kerja Tahunan “ Pesta Tradisi Masyarakat Karo” : E-Jurnal Universitas Sumatera Utara. Hlm. 87 https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/criksetra/article/download/4761/2512
  10. Jhon M. Echols dan Hassan Shadily (2000). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : Gramedia
  11. Kemdikbud RI, (2022), Kamus Besar Bahasa Indonesia : https://kbbi.kemdikbud.go.id/
  12. Okhaifi Prasetyo dan Dyah Kumalasari. (2021) Nilai-Nilai Tradisi Peusijuek Sebagai Pembelajaran Sejarah Berbasis Kearifan Lokal : MUDRA Jurnal Seni Budaya Vol. 36, Nomor 3, hlm. 359 - 365
  13. Rhenald Kasali. (1998). Membidik pasar Indonesia: segmenting, targeting, positioning. Jakarta: Gramedia
  14. Saebani, Beni Ahmad.2012. Pengantar Antropolog. Bandung: Pustaka Setia
  15. Sakina Safarinakarepesina. (2012), Eksistensi Hukum Adat Dalam Melindungi Pelestarian Sasi Ikan Lompa (Thryssabaelama) Di Desa Haruku Kabupaten Maluku Tengah : Artikel Skripsi Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Imu Kelautan Universitas Brawijaya Malang
  16. Raymond and Bardin (1974). Acculturation And Assimilation: A Clarification : E-Journal American Ethnologist Vol. 1 Issue 2 hlm. 351-367
  17. https://anthrosource.onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1525/ae.1974.1.2.02a00090
  18. Rinitami Njatrijani. (2018). Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang : Gema Keadilan Edisi Jurnal Volume 5, Edisi 1, hlm. 21
  19. Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI (2018) ”Ensiklopedi Islam Nusantara Edisi Budaya” Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Islam
  20. Ulfah Fajarini (2014), Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter : Sosio Didaktika Vol. 1, No. 2 hlm. 124
  21. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Full Text:
Article Info
Submitted: 2022-12-02
Published: 2022-12-21
Section: Artikel
Article Statistics: