Kontribusi Buku Pedoman Karakter Senang Belajar Berbasis Permainan Tradisional Untuk Anak Usia 10-12 Tahun

Fransiska Tyas Virya Prasanti* -  , Indonesia
Gregorius Ari Nugrahanta -  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Indonesia

DOI : 10.24269/dpp.v10i1.6175

Krisis karakter senang belajar masih dapat ditemukan pada anak usia sekolah dasar. Hal tersebut tentunya membuat minat maupun motivasi belajar anak terganggu karena kurangnya rasa senang belajar. Dengan demikian, penelitian dilakukan untuk mengembangkan buku pedoman pendidikan karakter senang belajar berbasis permainan tradisional. Research and Development (R&D) dengan tipe ADDIE merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) buku pedoman dikembangan melalui tahapan ADDIE. 2) kualitas buku pedoman memperoleh rerata skor 3,82 menempatkannya pada  klasifikasi “sangat baik” dan menunjukkan bahwa “tidak perlu revisi”. 3) buku pedoman pendidikan karakter senang belajar berbasis permainan tradisional mampu memberikan penagruh terhadap karakter senang belajar. Hasil uji signifikansi menggunakan analisis Wilcoxon test menunjukkan penilaian diri akhir (Mdn = 3,8000) lebih tinggi dari penilaian diri awal (Mdn = 1,9500) dengan z = 2,226 dan perbedaannya signifikan, p = 0,000 (p < 0,05). Untuk itu, penerapan buku pedoman berbasis permainan tradisional berpengaruh terhadap karakter senang belajar. Besar pengaruh penerapan buku pedoman ditunjukkan dengan r=0.6426 yang termasuk dalam klasifikasi “efek besar” atau setara dengan pengaruh 41.29%. Tingkat efektivitas buku pedoman memperoleh persentase 91,77% melalui perhitungan N-gain score, persentase 91,77%  termasuk dalam klasifikasi efektivitas “tinggi”.

Keywords
permainan tradisional, karakter senang belajar, buku pedoman
  1. Ahyar, M. F. M., Hapsari, F. S., & Isroyati, I. (2019). Pengaruh minat belajar terhadap kemampuan Membaca Bahasa Inggris Siswa. JOEAI: Journal of Education and Instruction, 2(2), 188-195. doi: https://doi.org/10.31539/joeai.v2i2.945
  2. Amania, M., Nugrahanta, G. A., & Kurniastuti, I. (2021). Pengembangan modul permainan tradisional sebagai upaya mengembangkan karakter adil pada anak usia 9-12 Tahun. Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an, 8(2), 237-251. doi: https://doi.org/10.31316/esjurnal.v8i2.1230
  3. Anditiasari, N., & Dewi, N. R. (2021). Analisis teori perkembangan kognitif piaget pada anak usia 11 tahun di Brebes. Mathline: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 6(1), 97-108. doi: https://doi.org/10.31943/mathline.v6i1.177
  4. Anggita, G. M. (2018). Eksistensi permainan tradisional sebagai warisan budaya bangsa. JOSSAE (Journal of Sport Science and Education), 3(2), 55-59. doi: https://doi.org/10.26740/jossae.v3n2.p55-59
  5. Anggraini, M. A., Karyanto, Y., & AS, W. K. (2018). Pengaruh permainan tradisional lompat tali terhadap perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun. JECCE (Journal of Early Childhood Care and Education), 1(1), 18-25. doi: https://doi.org/10.26555/jecce.v1i1.60
  6. Annisa, M. N., Wiliah, A., & Rahmawati, N. (2020). Pentingnya pendidikan karakter pada anak sekolah dasar di zaman serba digital. BINTANG, 2(1), 35-48. doi: https://doi.org/10.36088/bintang.v2i1.558
  7. Astuti, N. D., & Nugrahanta, G. A. (2021). Pengembangan buku pedoman permainan tradisional untuk menumbuhkan karakter kebaikan hati anak usia 9-12 tahun. JRPD (Jurnal Riset Pendidikan Dasar), 4(2), 141-155. doi: https://doi.org/10.26618/jrpd.v4i2.6016
  8. Berdiati, I., & Saefuddin, A. (2014). Pembelajaran efektif. Bandung: PT Rosdakarya.
  9. Branch, R. M. (2009). Instructional design-The ADDIE approach. New York: Springer.
  10. Dalmeri, D. (2014). Pendidikan untuk pngembangan karakter (Telaah terhadap Gagasan Thomas Lickona dalam Educating For Character). Al-Ulum, 14(1), 269-288. Retrieved from https://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/au/article/view/260/197
  11. Hake, R. R. (1999). Analyzing change/gain score. California: Indiana University.
  12. Hamzuri & Siregar. (1998). Permainan tradisional Indonesia. Jakarta :Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Permuseuman.
  13. Handayani, L. (2020). Peningkatan motivasi belajar IPA melalui model pembelajaran project based learning pada masa pandemi covid-19 bagi siswa SMP Negeri 4 Gunungsari. Jurnal Paedagogy, 7(3), 168-174. doi: https://doi.org/10.33394/jp.v7i3.2726
  14. Hapidin, H., & Yenina, Y. (2016). Pengembangan model permainan tradisional dalam membangun karakter anak usia dini. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 10(2), 201-212. doi: https://doi.org/10.21009/JPUD.102.01
  15. Haryanto. (2011). Pendidikan karakter menurut Ki Hajar Dewantara. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Mei 2011, Th. XXX, 15-27. Edisi Khusus Dies Natalis UNY. Retrieved from http://staffnew.uny.ac.id/
  16. Irmanella, S., & Ardoni, A. (2013). Pembuatan buku pedoman perpustakaan sebagai sarana promosi di perpustakaan umum gunung bungsu. Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 2(1), 630-639. doi: https://doi.org/10.24036/2457-0934
  17. Jensen, E. (2008). Brain based learning pembelajaran berbasis kemampuan otak cara baru dalam pengajaran dan pelatihan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  18. Kawuryan, S. P. (2016). Pengembangan model pembelajaran tematik berbasis permainan tradisional dan berorientasi pendekatan saintifik. Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar, 4(1), 87-101. doi: https://doi.org/10.17509/jppd.v4i1.21298
  19. Kusumawati, O. (2017). Pengaruh permainan tradisional terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar siswa sekolah dasar kelas bawah. TERAMPIL: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 4(2), 124-142. doi: https://doi.org/10.24042/terampil.v4i2.2221
  20. Laila, N., Hariyono, H., & Sumarmi, S. (2017). Meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(2), 123-129. doi: http://dx.doi.org/10.17977/um022v1i22016p123
  21. Lickona, T. (2013). Pendidikan karakter: Panduan lengkap mendidik siswa menjadi pintar dan baik. Bandung: Penerbit Nusa Media.
  22. Lickona, Thomas. (1991). Educating for character, mendidik untuk membentuk karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
  23. Mu’min, S. A. (2013). Teori pengembangan kognitif Jean Piaget. Jurnal AL-Ta’dib, 6(1), 89–99. doi: http://dx.doi.org/10.31332/atdb.v6i1.292
  24. Mulyani, N. (2016). Super asyik permainan tradisional anak Indonesia. Yogyakarta: Diva Press.
  25. Mulyantini, N. L. D., Suranata, K., & Margunayasa, I. G. (2019). Pengaruh model pembelajaran two stay two stray terhadap minat belajar IPA siswa kelas IV SD. MIMBAR PGSD Undiksha, 7(1). doi: https://doi.org/10.23887/jjpgsd.v7i1.17023
  26. Nugrahanta, G. A.,dkk,. (2022). Pengaruh program literasi berbasis pendekatan montessori terhadap karakter integritas siswa kelas 1 sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Anak, 8(2), 169-180. doi: https://doi.org/10.23960/jpa
  27. Nugraheni, B. R., Nugrahanta, G. A., & Kurniastuti, I. (2021). Pengembangan modul permainan tradisional guna menumbuhkan karakter toleran anak usia 6-8 tahun. Taman Cendekia: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 5(1), 593-607. doi: https://doi.org/10.30738/tc.v5i1.8970
  28. Omeri, N. (2015). Pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan. Jurnal Manajer Pendidikan, Vol 9 No.3 hlm 464-368. doi: https://doi.org/10.33369/mapen.v9i3.1145
  29. Permata, R. D., & Marlini, M. (2017). Pembuatan buku pedoman pengelolaan perpustakaan sekolah di SMA N 1 Painan. Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 6(1), 343-353. doi: https://doi.org/10.24036/8406-0934
  30. Peterson, C.& Seligman, M.E.P (2004). Character strengths and virtues; A handbook and classification. New York: Oxford University Press, Inc.
  31. Pradewo. (2020, November 18). FSGI sebut minat belajar peserta didik turun 20 persen saat PJJ Fase 2 [Jawapos]. Diakses pada November 14, 2021 https://www.jawapos.com/nasional/pendidikan/18/11/2020/fsgi-sebut-minat-belajar-peserta-didik-turun-20-persen-saat-pjj-fase-2/.
  32. Pratama, F., Firman, F., & Neviyarni, N. (2019). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPA di sekolah dasar. Edukatif: jurnal ilmu pendidikan, 1(3), 280-286. doi: https://doi.org/10.31004/edukatif.v1i3.63
  33. Putri, A. C. M., & Nugrahanta, G. A. (2021). Kontribusi permainan tradisional untuk hati nurani anak. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(6), 4518-4531. doi: https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1442
  34. Santi, S., & Bachtiar, M. Y. (2020). Peningkatan kemampuan berhitung anak melalui permainan tradisional congklak di taman kanak-kanak Yustikarini Kabupaten Bantaeng. TEMATIK: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 21-26. doi: https://doi.org/10.26858/tematik.v6i1.14436
  35. Sekarningrum, H. R. V., Nugrahanta, G. A., & Kurniastuti, I. (2021). Pengembangan modul permainan tradisional untuk karakter kontrol diri anak usia 6-8 tahun. Elementary School: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran ke-SD-an, 8(2), 207-218. doi: https://doi.org/10.31316/esjurnal.v8i2.1158
  36. Setyosari, P. (2017). Menciptakan pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Jinotep (jurnal inovasi dan teknologi pembelajaran): kajian dan riset dalam teknologi pembelajaran, 1(1), 20-30. doi: http://dx.doi.org/10.17977/um031v1i12014p020
  37. Suari, N. P. (2018). Penerapan model pembelajaran problem based Learning untuk meningkatkan motivasi belajar IPA. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 2(3), 241-247. doi: https://doi.org/10.23887/jisd.v2i3.16138
  38. Sugar, S., Sugar, K. (2002). Primary games: Experiental learning activities for teaching children K-8. San Fransisco: Josey Bass.
  39. Udayani, I. D. A. T., & Agustika, G. N. S. (2020). Pengaruh model creative problem solving terhadap minat belajar matematika. Jurnal Imiah Pendidikan dan Pembelajaran, 4(2), 284-293. doi: https://doi.org/10.23887/jipp.v4i2.26806
  40. Utami, D. (2018). Pengaruh model pembelajaran teams games tournament terhadap minat belajar geografi siswa SMA. JURNAL SWARNABHUMI: Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi, 3(2), 81-88. doi: http://dx.doi.org/10.31851/swarnabhumi.v3i2.2597
  41. Utami, I. G. A. L. P. (2016). Teori konstruktivisme dan teori sosiokultural: Aplikasi dalam pengajaran bahasa inggris. Prasi, 11(01), 4–11. doi: https://doi.org/10.23887/prasi.v11i01.10964
  42. Warti, E. (2016). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa di SD Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 177-185. doi: https://doi.org/10.31980/mosharafa.v5i2.273
  43. Widodo, C. S. & Jasmadi (2008). Panduan menyusun bahan ajar berbasis kompetensi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  44. Widoyoko. (2014). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Pustaka Belajar.
  45. Wijayanti, A., Nugrahanta, G. A., & Kurniastuti, I. (2021). Pengembangan modul dengan lima permainan tradisional guna mempertajam hati nurani anak Usia 10-12 tahun. Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 5(2), 90-103. doi: https://doi.org/10.21067/jbpd.v5i2.5280
  46. Wiryopranoto. S., M. S. Herlina, N., Marihandono., D., Tangkilisan. B, Y., & Nasional, T. P. K. (2017). Perjuangan Ki Hajar Dewantara: Dari politik ke pendidikan. Kemdikbud.
  47. World Economic Forum. (2015). New vision for education unlocking the potential of technology. Geneva: World Economic Forum.
  48. Yuli Setiawan, M. (2016). Melatih keterampilan sosial anak usia dini melalui permainan tradisional. Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, 4(1), 1 - 8. doi:https://doi.org/10.24269/dpp.v4i1.52

Full Text:
Article Info
Submitted: 2022-11-24
Published: 2022-12-21
Section: Artikel
Article Statistics: