Harmonisasi Beribadah Warga Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama di Mesjid At-Tawwabin Kelurahan Tobat Kota Padangsidimpuan
DOI:
https://doi.org/10.24269/ars.v9i1.1979Abstract Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama are the two largest Islamic organizations in Indonesia which have several different understandings in the implementation of worship, so people assume that the harmonization of worship between followers of these two organizations is very difficult to carry out, but it is different with Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama members who become worshipers in At-Tawwabin Mosque, worshipers in this mosque worship together, without any debate or dispute. The purpose of this research is to find out how the harmony of worship of Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama residents in the mosque, and what factors influence the harmonization of worship. This research is expected to be beneficial for Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama residents in maintaining harmony in worship of fellow Muslims and can be used as a reference to avoid conflicts between Islamic religious organizations in Indonesia. The research method used is a descriptive research method with a qualitative analysis approach, through a series of observations, interviews, and taking documentation, while the research location is in the District of Tobat, Padangsidimpuan City. The results of this study conclude that the form of harmonization is as in the implementation of fard prayers, Friday prayers, Tarwih prayers, holiday prayers, and the implementation of corpse prayers. While the factors that influence it are historical factors, family / kinship factors, the influence of Dalihan Na Tolu, government support, and blind fanatic attitudes of Muhammadiyah and NU residents in the mosque.
References
Anshari, M. J. (2009). Harmonisasi Antar Umat Beragama Di Papua : Studi Peran Tokoh Nahdlatul Ulama ( NU ) di Kabupaten Sorong. Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS XII), 12, 3200–3218.
Asrofie, M. Y. (2005). Kyai Haji Ahmad Dahlan: pemikiran dan kepemimpinannya. Yogyakarta: MPKSDI PP Muhammdiyah.
Baso, A., Sunyoto, K. N. H. A., & Zionis, R. M. (2017). K.H. Hasyim Asy’ari, pengabdian seorang kyai untuk negeri. Retrieved from http://repositori.kemdikbud.go.id/4876/
Darajat, Z. (2017). Muhammadiyah dan NU: Penjaga Moderatisme Islam di Indonesia. Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 1(1), 81–96. https://doi.org/10.21009/hayula.001.1.05
Deliar Noer. (1990). Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900 - 1942. Jakarta: LP3ES.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. In Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. https://doi.org/10.1192/bjp.111.479.1009-a
Goesniadhie, K. (2006). Harmonisasi hukum dalam perspektif perundang-undangan : lex spesialis suatu masalah. Surabaya: Lex.
Hendro Puspito. (2007). Sosiologi. Jakarta: Esis.
Miswanto, A. (2012). Seri Studi Islam: Sejarah Islam dan Kemuhammadiyahan. In Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam Universitas Muhammadiyah Magelang. Magelang.
Nurhamidah Gajah. (2018). Sejarah Masuknya Muhammadiyah di Tapanuli Selatan. Padangsidimpuan: Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
PBNU. (2015). Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama. Jakarta.
PP-Muhammadiyah. (2010). Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga muhammadiyah. 1–67.
Ramli Abdul Wahid. (2018). Ormas Islam di Indonesia: Telaah Eksistensi dan Kontribusi dalam Pengembangan Kajian Hadis. Riwayah: Jurnal Studi Hadis, 4(1), 1–16. Retrieved from http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/3417/pdf
Rosyid, M. (2015). Harmoni Kehidupan Sosial Beda Agama Dan Aliran Di Kudus. Addin, 7(1), 41–64. https://doi.org/10.21043/addin.v7i1.569
Rumadi. (2014). Fikih Hubungan Antar Umat Beragama di Indonesia Fatwa Nu Muhammadiyah dan MUI Tentang Relasi Muslim Dan Non-Muslim. Dialog, 37(1), 13–32.
Siddik, D. (2017). Dinamika Organisasi Muhammadiyah Di Sumatera Utara. Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies, 1(1), 1–40. https://doi.org/10.30821/jcims.v1i1.322
Siregar, K., Pelly, U., & Sadat, A. (2016). Pencegahan Tindak Prostitusi Berbasis Masyarakat Adat Dalihan Na Tolu. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 28(3), 414. https://doi.org/10.22146/jmh.16676
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Suhendra, D. (2016). Analisis Hukum Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2015. Jurnal Ilmiah MUQODDIMAH, 1(1), 34–48. Retrieved from http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah/article/view/138
Syukur, A. (2003). Pengantar Studi Islam,. In CV. Bima Sakti. Semarang.
Usisa Rohmah. (2016). Interaksi Sosial Warga NU dan Muhammadiyah (Studi Kasus di Desa Punduhsari) Usisa. Journal Of Government (Kajian Manajemen Pemerintahan Dan Otonomi Daerah), 1(2), 21–45.
Zainal, A. (2013). Beragama dalam Keberagaman AL-IZZAH Pengantar Sejarah pembantaian berdarah yang melibatkan berbagai agama dan keyakinan berbeda terjadi diberbagai belahan dunia . Di India , penganut Hindu dan Muslim saling membunuh satu sama lain , sebagai akibat masjid . 8(2), 65–77.
https://www.liputan6.com/news/read/149771/warga-nu-dan-muhammadiyah-nyaris-bentrok
Asrofie, M. Y. (2005). Kyai Haji Ahmad Dahlan: pemikiran dan kepemimpinannya. Yogyakarta: MPKSDI PP Muhammdiyah.
Baso, A., Sunyoto, K. N. H. A., & Zionis, R. M. (2017). K.H. Hasyim Asy’ari, pengabdian seorang kyai untuk negeri. Retrieved from http://repositori.kemdikbud.go.id/4876/
Darajat, Z. (2017). Muhammadiyah dan NU: Penjaga Moderatisme Islam di Indonesia. Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 1(1), 81–96. https://doi.org/10.21009/hayula.001.1.05
Deliar Noer. (1990). Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900 - 1942. Jakarta: LP3ES.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. In Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. https://doi.org/10.1192/bjp.111.479.1009-a
Goesniadhie, K. (2006). Harmonisasi hukum dalam perspektif perundang-undangan : lex spesialis suatu masalah. Surabaya: Lex.
Hendro Puspito. (2007). Sosiologi. Jakarta: Esis.
Miswanto, A. (2012). Seri Studi Islam: Sejarah Islam dan Kemuhammadiyahan. In Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam Universitas Muhammadiyah Magelang. Magelang.
Nurhamidah Gajah. (2018). Sejarah Masuknya Muhammadiyah di Tapanuli Selatan. Padangsidimpuan: Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
PBNU. (2015). Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama. Jakarta.
PP-Muhammadiyah. (2010). Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga muhammadiyah. 1–67.
Ramli Abdul Wahid. (2018). Ormas Islam di Indonesia: Telaah Eksistensi dan Kontribusi dalam Pengembangan Kajian Hadis. Riwayah: Jurnal Studi Hadis, 4(1), 1–16. Retrieved from http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/3417/pdf
Rosyid, M. (2015). Harmoni Kehidupan Sosial Beda Agama Dan Aliran Di Kudus. Addin, 7(1), 41–64. https://doi.org/10.21043/addin.v7i1.569
Rumadi. (2014). Fikih Hubungan Antar Umat Beragama di Indonesia Fatwa Nu Muhammadiyah dan MUI Tentang Relasi Muslim Dan Non-Muslim. Dialog, 37(1), 13–32.
Siddik, D. (2017). Dinamika Organisasi Muhammadiyah Di Sumatera Utara. Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies, 1(1), 1–40. https://doi.org/10.30821/jcims.v1i1.322
Siregar, K., Pelly, U., & Sadat, A. (2016). Pencegahan Tindak Prostitusi Berbasis Masyarakat Adat Dalihan Na Tolu. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 28(3), 414. https://doi.org/10.22146/jmh.16676
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Suhendra, D. (2016). Analisis Hukum Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2015. Jurnal Ilmiah MUQODDIMAH, 1(1), 34–48. Retrieved from http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/muqoddimah/article/view/138
Syukur, A. (2003). Pengantar Studi Islam,. In CV. Bima Sakti. Semarang.
Usisa Rohmah. (2016). Interaksi Sosial Warga NU dan Muhammadiyah (Studi Kasus di Desa Punduhsari) Usisa. Journal Of Government (Kajian Manajemen Pemerintahan Dan Otonomi Daerah), 1(2), 21–45.
Zainal, A. (2013). Beragama dalam Keberagaman AL-IZZAH Pengantar Sejarah pembantaian berdarah yang melibatkan berbagai agama dan keyakinan berbeda terjadi diberbagai belahan dunia . Di India , penganut Hindu dan Muslim saling membunuh satu sama lain , sebagai akibat masjid . 8(2), 65–77.
https://www.liputan6.com/news/read/149771/warga-nu-dan-muhammadiyah-nyaris-bentrok
Downloads
Published
2020-04-23
Issue
Section
Artikel
License
Authors Who Publish whit this journal agree to the following term :
Copyright on any article is retained by the Journal
- Author grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this;
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal;
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work;
- Every accepted manuscript should be accompanied by Copyright Transfer Agreement (CTA), prior to the article publication. CTA can be downloaded here;
=====================================================================================================
Penulis yang mempublikasikan naskahnya pada Jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
Hak cipta pada setiap artikel adalah milik jurnal.
- Penulis mengakui bahwa Jurnal ARISTO berhak sebagai mempublikasikan pertama kali dengan bekerja secara bersamaan dibawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk membagi pekerjaan dengan pengakuan dari pengarang dan publikasi pertama dalam jurnal ARISTO;
- Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif  dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain (misal: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dll), dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertamakali pada Jurnal ARISTO;
- Penulis diperbolehkan dan didorong untuk mengirimkan pekerjaan mereka secara daring (misal melalui respositories atau website instansi penulis) sebelum atau selama proses pengiriman pada Jurnal ARISTO berlangsung, ini dapat menjadikan pertukaran informasi yang sangat produktif, dan serta menjadikan kutipan yang banyak dari publikasi;
- Setiap naskah yang diterima wajib menyertakan Perjanjian Pemindahan Hakcipta (Copyright Transfer Agreement/CTA), sebelum artikel diterbitkan. CTA dapat diunduh di sini
