Strategy for Establishment Santri Leadership Character

Aldo Redho Syam* -  Post-Graduate Doctoral Student of Educational Management Universitas Negeri Malang, East Java, Indonesia, Indonesia
Nurul Ulfatin -  Universitas Negeri Malang, Indonesia
Maisyaroh Maisyaroh -  Universitas Negeri Malang, Indonesia

DOI : 10.24269/ijpi.v5i1.2197

The purpose of this study was to describe the Strategic Forming of Santri Leadership Character in Islamic Boarding Schools. This research uses a qualitative approach. Data collected by interview and observation methods. The location of the study was Pondok Modern Darussalam Gontor. As for the results of his research are as follows: (1) In shaping the character of leadership of students, Islamic boarding schools have a purpose that is directed, as for the objectives are: a) students are able to form leadership characters in themselves; b) students are able to be confident in their abilities and potential; c) students are able to have a directed mindset in choosing their life goals; and d) students are able to build dynamic attitudes and behavior; (2) Care of students as an extension of the leadership of Islamic boarding schools and leaders in student activities for 24 hours, has been able to design strategies in shaping the character of student leadership with the following steps, direction; training; assignment; refraction; and escort; and (3) In addition to making steps in shaping the character of santri leadership, the nurturing of santri has also set benchmarks of success in the process of shaping the character of santri leadership, namely: testing with problems; test to make a choice; test to be ready to sacrifice; test to be firm in attitude; and test to evaluate yourself.

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan strategi pembentukan karakter kepemimpinan santri di pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan  metode wawancara, dan observasi. Lokasi penelitian adalah Pondok Modern Darussalam Gontor. Adapun hasil penelitiannya adalah: (1) Dalam membentuk karakter kepemimpinan santri, Pondok Pesantren telah memiliki tujuan yang terarah, adapun tujuanya adalah: a) santri mampu membentuk karakter kepemimpinan dalam dirinya sendiri; b) santri mampu percaya diri terhadap kemampuan dan potensi dirinya; c) santri mampu memiliki pola pikir terarah dalam memilih tujuan hidup mereka; dan d) santri mampu membangun sikap dan tingkah laku yang dinamis; (2) Pengasuhan santri sebagai kepanjangan tangan dari pimpinan pondok pesantren dan pemimpin dalam aktifitas santri selama 24 jam, telah mampu merancang strategi dalam pembentukan karakter kepemimpinan santri dengan langkah-langkah sebagai berikut, pengarahan; pelatihan; penugasan; pembiasan; dan pengawalan; dan (3) Selain membuat langkah-langkah dalam pembentukan karakter kepemimpinan santri, pengasuhan santri juga telah menetapkan tolak ukur keberhasilan dalam proses pembentukan karakter kepemimpinan santri, yaitu: menguji dengan permasalahan; menguji untuk memutuskan pilihan; menguji untuk siap berkorban; menguji untuk tegas dalam bersikap; dan menguji untuk mengevaluasi diri sendiri.

Keywords
strategy, guidance and counseling, character, leadership, santri, boarding school
  1. Basri, Hasan. (2014). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Pustaka Setia.
  2. Daryanto. (2011). Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
  3. Dimyati, Hamdan. (2014). Model Kepemimpinan dan Sistem Pengambilan Keputusan. Bandung: Pustaka Setia.
  4. Fatihah, Imroatul. (2018). Kepemimpinan KH. Imam Zarkasyi Di Pondok Modern Darussalam Gontor. Journal of Islamic Education Management, 2(2), p.13-25.
  5. Hernandeni, D. F., Bafadal, I., & Maisyaroh, M. (2018). Intensitas komunikasi kepala madrasah, guru, dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. JAMP: Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, 1(2), 150-159.
  6. Ikhwan, A. (2017). Development Of Quality Management Islamic Education In Islamic Boarding School (Case Study Madrasah Aliyah Ash Sholihin). Al-Hayat: Journal of Islamic Education, 1(1), 91-117..
  7. Kadir, A. (2012). Sistem Pembinaan Pondok Pesantren. Shautut Tarbiyah, 18(1), 76-99.
  8. Mardiyah, M. (2012). Kepemimpinan Kiai dalam Memelihara Budaya Organisasi di Pondok Modern Gontor, Lirboyo Kediri, dan Pesantren Tebuireng Jombang. TSAQAFAH, 8(1), 67-104
  9. Mulyasa. (2012). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  10. Newman dan Logan. (1971). Strategy Policy and Central Management. New York: Longman.
  11. Nindiantika, V., Ulfatin, N., & Sumarsono, R. B. (2019). Kepemimpinan situasional untuk meningkatkan daya saing luaran pendidikan abad 21. JAMP: Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan, 2(2), 40-48.
  12. Permadani, Danang Rizki, Mustiningsih, Maisyaroh. (2018). kepemimpinan kepala sekolah dalam pengambilan keputusan. JAMP: Jurnal Adminitrasi dan Manajemen Pendidikan, 1,(3), p.320-326.
  13. Rahmawati, Zuli Dwi. (2017). Education Leadership Perspective KH. Imam Zarkasyi. in 1st International Conference on Islamic Civilization ans Society (ICICS), ISSN : 2597 – 9177, p.245-261.
  14. Sulhan, Muwahid, dan Soim. 2013. Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras.
  15. Suryana, Asep dan Suryadi. 2009. Pengelolaan Pendidikan. Jakarta: Dirjen Pendis Depag RI.
  16. Susanto, H., & Muzakki, M. (2017). Perubahan Perilaku Santri (Studi Kasus Alumni Pondok Pesantren Salafiyah di Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo). Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 1-42.
  17. Sutapa, M., & Utari, R. (2017, May). Identification of Teacher Shortage: A District Level Analysis. In 1st Yogyakarta International Conference on Educational Management/Administration and Pedagogy (YICEMAP 2017). Atlantis Press
  18. Yakub dan Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  19. Ikhwan, A. (2016). Leadership in Islamic Education; Study of Thematic Al-Qur’an and Al-Hadist. Ulul Albab: Jurnal Studi Islam, 17(1), 3. Retrieved from http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/3253
  20. Ikhwan, A., Oktio Frenki, B., & Rohmad, A. (2019). The Role of the Family in Internalizing Islamic Values. DINAMIKA ILMU, 19(2), 323–335. https://doi.org/https://doi.org/10.21093/di.v19i2.1746
  21. Junaidi, K. (2016). Sistem Pendidikan Pondok Pesantren di Indonesia (Suatu Kajian Sistem Kurikulum di Pondok Pesantren Lirboyo). Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 95–110. https://doi.org/10.24269/ijpi.v2i1.364
  22. Mutholib. (2018). Islamic Education Leadership Morality. Al-Hayat: Journal of Islamic Education, 02(01), 1–7.
  23. Sidiq, U. (2019). Prophetic Leadership in the Development of Religious Culture in Modern Islamic Boarding Schools. Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 80–97. https://doi.org/10.24269/ijpi.v4i1.1990
  24. Susanto, H. (2016). PERUBAHAN PERILAKU SANTRI (STUDI KASUS ALUMNI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH DI DESA LANGKAP KECAMATAN BESUKI KABUPATEN SITUBONDO). Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 1–42. https://doi.org/10.24269/ijpi.v2i1.361
  25. Wahyudi, A. (2018). Character Education Development Pattern: Efforts to Empower School Managers. Al-Hayat: Journal of Islamic Education, 3(2), 262–270. https://doi.org/https://doi.org/10.35723/ajie.v2i2.41

Full Text:
Article Info
Submitted: 2019-12-12
Published: 2020-02-18
Section: Table of Contents
Article Statistics: