HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ZAT GIZI DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH MADIUN

Hayun Manudyaning susilo* -  Program Studi DIII Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Ponorogo, Indonesia

DOI : 10.24269/ijhs.v5i1.3659

Premenstrual Syndrome pada remaja masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Beberapa saat sebelum menstruasi, sejumlah wanita mengalami rasa tidak nyaman yang biasa disebut dengan Premenstrual Syndrome (PMS). Salah satu penyebab PMS adalah kurangnya asupan zat gizi. Untuk mengurangi terjadinya Premenstrual Syndrome adalah berolah raga, mengurangi kafein, nikotin, alkohol, gula, garam, istirahat cukup, memperhatikan gizi dan nutrisi. Dalam hal ini asupan zat gizi pada remaja adalah sesuatu yang penting dan diharapkan mampu menangani masalah Premenstrual Syndrome ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan zat gizi dengan Premenstrual Syndrome pada mahasiswa Kebidanan Muhammadiyah Madiun. Rancangan penelitian menggunakan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini mahasiswa yang kuliah di Kebidanan Muhammadiyah Madiun yang berjumlah 156 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa akademi kebidanan muhammadiyah madiun yang berjumlah 112, diambil secara Purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu food recall dan kuesioner, hasilnya dianalisa menggunakan uji Spearman Rank dengan taraf signifikasi α=0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa hampir seluruhnya yaitu 104 orang (92,9%) mengalami Premenstrual Syndrome sedang. Sedangkan responden yang mempunyai status gizi sedang yaitu sebanyak 53 orang (47,3%). Dari uji Spearman Rank didapatkan hasil ρ=0,002. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status zat gizi dengan kejadian Premenstrual Syndrome pada remaja putri. Oleh karena itu, disarankan pada remaja putri untuk mempertahankan asupan gizi yang baik, sehingga dapat mencegah Premenstrual Syndrome.
Keywords
Asupan Zat Gizi, Premenstrual Syndrome, Remaja Putri
  1. Manan, El. 2011. Kamus Pintar Kesehatan Wanita. Yogyakarta : Bukubiru.
  2. Proverawati, A. (2014). Menarche, Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika
  3. Estiani, K., & Nindya, T. S. (2018). Hubungan Status Gizi Dan Asupan Magnesium Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (Pms) Pada Remaja Putri. Media Gizi Indonesia, 13(1), 20.
  4. Sigmon, S. T., Craner, J., Yoon, K. L., & Thorpe, G. L. (2012). Premenstrual Syndrome (PMS). Encyclopedia of Human Behavior: Second Edition, 7(1), 167–173.
  5. Namsa,A.M., Palandeng,H., & Kallo,V.D.(2015). Hubungan status gizi dengan sindrom premenstruasi pada remaja putri di SMA Frater Don Bosco Manado. e-Jurnal Keperawatan, 3(3), 1-7.
  6. Ramadani, M. (2012). Premenstrual Syndrome (PMS). Jurnal Kesehatan Masyarakat.,7(1), 21-25.
  7. Wijayanti, Y.T. (2015). Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian premenstrual syndroma pada remaja putri. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai. 8(2): 1-7.
  8. Almatsier, S. (2010). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  9. Budiyanto, M. A. K. 2002. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Malang : UMM
  10. Supariasa., 2014. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
  11. Andrew G. 2009. Buku ajar kesehatan reproduksi wanita. 2nd ed. Jakarta: EGC
  12. Bungasari, S.A. (2015). Gambaran sindroma prahaid pada remaja. Jurnal e-Clinic (eCl). Vol. 3 No. 1.
  13. Masita L V Pamuji et al. 2011. Prevalensi dan Pengaruh Premenstrual Syndrome (PMS) terhadap Aktivitas Belajar Mahasiswi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Angkatan Tahun 2011. e- journal.unair.ac.id
  14. Hardiansyah,. Supariasa. 2016 Ilmu Gizi Teori & Aplikasi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Full Text:
Article Info
Submitted: 2021-03-04
Published: 2021-03-30
Section: Artikel
Article Statistics: