RANCANG BANGUN WIRELESS SENSOR NETWORK UNTUK MENDETEKSI KEBAKARAN DI LINGKUNGAN PERUMAHAN

Nanang Aji Nugroho* -  Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia

DOI : 10.24269/mtkind.v14i2.3066

Abstrak

 Kebakaran di Indonesia menjadi salah satu sumber bencana yang memberikan dampak yang besar, baik dari korban jiwa hingga kerugian materi, untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat mendeteksi kebakaran yang dapat beroperasi di daerah pemukiman yang luas dan memberikan informasi secara arkurat. Sistem yang dibuat Wireless Sensor Network sebagai pendeteksi Kebakaran. Penelitian yang dilakukan menggunakan topologi tree pada alat pendeteksi kebakaran. Titik deteksi sistem dibuat sebanyak 4 titik sensor node dan satu titik pengumul data dan pengiriman data ke database (sink node) Hasil keluaran dari sistem dapat dilihat pada Thingspeak. Interfacing keluaran sistem pada laptop menggunakan Delphi 7. Hasil data pengukuran dapat ditampilkan pada komputer dengan menghubungkan sink node menggunakan kabel. Jarak maksimum antar node 150 meter. Keterlambatan pengiriman data antar node sensor sebesar 1 detik, dan keterlambatan pengiriman data menuju thingspeak sebesar 20-27 detik.

 

Abstract

Fires in Indonesia are one of the sources of disasters that have a large impact, from casualties to material losses. Therefore, a system that can respond to fires is needed which operates in large residential areas and provides archived information. The system was created by the Wireless Sensor Network as a fire detector. The research was conducted using a tree topology in a fire detection device. The detection points are made as many as 4 sensor node points and one data collection point and data sending to the database (sink node). The output of the system can be seen on Thingspeak. Interfacing the system output on a laptop using Delphi 7. Data results can be accessed on a computer by connecting the sink node using a cable. The maximum distance between nodes is 150 meters. The delay in sending data between sensor nodes is 1 second. and the delay in sending data to the thing speak is 20 seconds.

Keywords
Wireless sensor network, sensor node, sink node, thingspeak, Delphi 7
  1. F. Arkan, “Sistem Detektor Kebakaran Untuk Rumah Susun Dengan Sistem Wireless Sensor Network,” J. Ecotipe (Electronic, Control. Telecommun. Information, Power Eng., vol. 1, no. 1, pp. 5–13, 2014, doi: 10.33019/ecotipe.v1i1.40.
  2. B. P. Statistik, “Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin,” 2016. https:///karawangkab.bps.go.id/dynamictable/2018/07/24/44/jumlah-penduduk-menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-di-kabupaten-karawang-2016.html.
  3. I. C. Dwinata, M. Rivai, and E. Setijadi, “Desain Wireless Sensor Network dan Webserver untuk Pemetaan Titik Api pada Kasus Kebakaran Hutan,” J. Tek. ITS, vol. 5, no. 2, pp. 198–203, 2016, doi: 10.12962/j23373539.v5i2.16292.
  4. D. I. Af’idah, A. F. Rochim, and E. D. Widianto, “Perancangan Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) untuk Memantau Suhu dan Kelembaban Menggunakan nRF24L01+,” J. Teknol. dan Sist. Komput., vol. 2, no. 4, p. 267, 2014, doi: 10.14710/jtsiskom.2.4.2014.267-276.
  5. J. Guo, H. Zhang, and W. Chen, “Location-based Inner-Cluster Data Aggregation for Wireless Sensor Networks,” AASRI Procedia, vol. 3, pp. 523–527, 2012, doi: 10.1016/j.aasri.2012.11.082.
  6. L. A. Akbar and M. Rivai, “Rancang Bangun Sensor Node pada Wireless Sensor Network Menggunakan Deret Sensor Gas dan Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mendeteksi Kebakaran Hutan,” J. Tek. ITS, vol. 5, no. 2, 2016, doi: 10.12962/j23373539.v5i2.16282.
  7. M. Y. Hariyawan, A. Gunawan, and E. H. Putra, “Implementasi Wireless Sensor Network untuk Pendeteksi Dini Kebakaran Hutan,” vol. 5, pp. 1–10, 2014.
  8. H. Irawan, M. Rivai, and F. Budiman, “Rancang Bangun Wireless Sensor Network Pada Pendeteksi Dini Potensi Kebakaran Lahan Gambut Menggunakan Banana Pi IoT,” J. Tek. ITS, vol. 6, no. 2, 2017, doi: 10.12962/j23373539.v6i2.26016.
  9. H. O. Yuzria, R. A. Pesma, D. Dahlan, H. Harmadi, M. Shadri, and W. Wildian, “Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Menggunakan Telemetri Nikabel Dengan Transceiver nRF24L01+,” J. Ilmu Fis. | Univ. Andalas, vol. 9, no. 1, pp. 57–67, 2017, doi: 10.25077/jif.9.1.57-67.2017.
  10. I. H. Palendeng, J. O. Wuwung, E. K. Allo, B. S. Narasiang, and J. T. Elektro-ft, “Rancang Bangun Sistem Audio Nirkabel Menggunakan Gelombang Radio Fm,” J. Tek. Elektro dan Komput., vol. 1, no. 4, pp. 1–5, 2012, doi: 10.35793/jtek.1.4.2012.634.
  11. U. J. Shobrina, R. Primananda, and R. Maulana, “Analisis Kinerja Pengiriman Data Modul Transceiver NRF24l01 , Xbee dan Wifi ESP8266 Pada Wireless Sensor Network,” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 2, no. 4, pp. 1510–1517, 2018.
  12. H. S. Nida, “Prototype Sistem Multi-Telemetri Wireless untuk Mengukur Suhu Udara Berbasis Mikrokontroler ESP8266 pada Greenhouse,” Kinetik, vol. 2, no. 3, pp. 217–226, 2017, doi: 10.22219/kinetik.v2i3.89.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2020-09-30
Published: 2022-01-28
Section: Artikel
Article Statistics: