Integral Values in Madrasah: to Foster Community Trust in Education
DOI : 10.24269/ijpi.v5i2.2736
This article aims to illustrate the reality of the relationship between public trust in madrasas. The pattern of the relationship examined is not only limited to individual students, guardians of students or managers of madrasas, but to other people such as their families and society in general. This is done to understand the trust that was initially built only at the level of individual students or guardians of students or madrasah managers also occur at the level of the general public until a sociological trust is formed. In general, the community does not know and understand clearly what is a madrasa and what is a school. Madrasahs are often understood as non-formal education for madrasah diniyah which implements learning every evening.The discussion of madrasas in this paper is a formal education madrasa under the auspices of the Ministry of Religion in the field of Madrasah Education whose education level starts from the most basic level, namely RaudhatulAthfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) to Madrasah Aliyah (MA) or Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Where the level above is a single unit that is mutually sustainable. The results showed that the relationship of public trust is not always based on consideration of rational economic transactional but also based on moral rationality and religiosity. This is where trust develops between students or guardians of students and madrasah managers. From the perspective of symbolic interactionism, the behavior of students or guardians of students and madrasah managers reflects the meaning of worship and reinforces their relationship of trust with their religiosity.
Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan realitas hubungan antara kepercayaan publik terhadap madrasah. Pola hubungan yang diteliti tidak hanya terbatas pada siswa perorangan, wali murid atau pengelola madrasah, tetapi juga bagi orang lain seperti keluarga dan masyarakat pada umumnya. Hal ini dilakukan untuk memahami kepercayaan yang pada awalnya dibangun hanya pada tingkat siswa perorangan atau wali siswa atau manajer madrasah juga terjadi pada tingkat masyarakat umum sampai kepercayaan sosiologis terbentuk. Secara umum, masyarakat tidak tahu dan mengerti dengan jelas apa itu madrasah dan apa itu sekolah. Madrasah sering dipahami sebagai pendidikan non-formal untuk madrasah diniyah yang menerapkan pembelajaran setiap malam. Pembahasan madrasah dalam tulisan ini adalah madrasah pendidikan formal di bawah naungan Kementerian Agama di bidang Pendidikan Madrasah yang tingkat pendidikannya dimulai dari jenjang paling dasar, yaitu Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) ke Madrasah Aliyah (MA) atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Dimana level di atas adalah satu unit yang saling berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kepercayaan publik tidak selalu didasarkan pada pertimbangan transaksional ekonomi rasional tetapi juga didasarkan pada rasionalitas moral dan religiusitas. Di sinilah kepercayaan berkembang antara siswa atau wali siswa dan pengelola madrasah. Dari perspektif interaksionisme simbolik, perilaku siswa atau wali siswa dan manajer madrasah mencerminkan makna ibadah dan memperkuat hubungan kepercayaan mereka dengan agama mereka.
- Arif Wahyudi, M. A. C. N. (2019). Mandatory Application of Diniyah Madrasah (Basic Islamic Studies) at Formal Schools: Regional Government Policy Studies. 4(1). https://doi.org/10.24269/ijpi.v4i1.1668
- Ibrahim, B. (2019). Madrasah Transformation Into Modern Educational Institutions During The New Order. Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 4(2), 196. https://doi.org/10.24269/ijpi.v4i2.2006
- Ikhwan, A. (2017). Development Of Quality Management Islamic Education In Islamic Boarding School (Case Study Madrasah Aliyah Ash Sholihin). Al-Hayat: Journal of Islamic Education, 01(01), 1–27.
- Munjin. (2017). Social Capital: Trust Building As A Strategy Of Developing Madrasa (A Case Study at Islamic Elementary School (MI) Istiqomah Sambas Purbalingga). Al-Hayat: Journal of Islamic Education, 01(01), 1–32.
- Suryadi, R. A. (2019). Islamic Education in The Theological Perspective. AL-HAYAT: Journal of Islamic Education, 3(1), 29–37. https://doi.org/10.35723/ajie.v3i1.44
- Attamimi, Nadhifah. (2010). Komponen Pembelajaran dan Prestasi Belajar Cet. I. Jakarta: Hilliana Press.
- Bahruddin, (2018), Persepsi Siswa Madrasah Tsanawiyah Terhadap Pendidikan Multikultural Keagamaan Dalam Penanggulangan Radikalisme Secara Dini. Jurnal Edukasi Islami: jurnal pendidikan Islam, Vol.07, No. 02.
- Bakar, Mukhlis Abu, (2018), Rethinking Madrasah Education in a Globalised Word, Jurnal Reihani el-Banjary.
- Dawam, Ainurrafiq. (2004). Manajemen Madrasah Berbasis Pesantren. Cet. I. tt: Listafariska Putra.
- Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Cet. VI. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik Cet. III. Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Echols, John M. & Hassan Shadily. (2005). Kamus Inggris-Indonesia Cet. XXVI. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Fauzi, Ahmad. (1999). Psikologi Umum Cet. II. Bandung: Pustaka Setia.
- Fauzi, Ahmad, (2018). Analysis Study of Parental Choice of Education in The Millenial Era. Jurnal pendidikan Islam, vol 12, (2).
- Harahap, Emmi Kholilah, (2020).Strategic Benchmarking To Improve The Professionality Of Madrasah's Head In Man 1 Batang Hari Jambi Province. Prodising ISID, 1(1).
- Hayani, Aida, (2018), Developing Curriculum Of The Department Of Islamic Religious Education Iain Lhokseumawe, International Journal on Islamic Educational Research (SKIJIER), vol. 2, No. 1.
- Henry, Simamora. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia. t.tp.: STIE YKPN.
- Jalaluddin. (2001). Teologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
- Kartono, Kartini dan Dali Gulo. (2000). Kamus Psikologi. Bandung: Pioner Jaya.
- Kisbiyanto, (2018), Strategic Values In Madrasa Development In Kudus (Management Study Of Islamic Education Perspective In Nusantara). Jurnal ADDIN Vol. 12 (2).
- Mansur. (2001). Diskursus Pendidikan Islam. Yogyakarta: Global Pustaka Umum.
- Mulyasa, E. (2003). Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah (Jakarta: Departemen Agama RI.
- Muthia, Farah, (2018), Persepsi Masyarakat Terhadap Lembaga Pendidikan Islam Di Desa Pengkok Kedawung Sragen Jawa Tengah. Jurnal al-Bahtsu: Vol. 3, No. 2.
- Parlinda, Esi, (2016), Pandangan Masyarakat Terhadap Pendidikan Formal Berbasis Agama (StudiKelurahan Toapaya Asri). Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
- Prayitno, Didi. (2008). Partisipasi Masyarakat dalam Implementasi Kebijakan Pemerintah; (Studi Kasus Pelaksanaan Program Wajib Belajar Sembilan Tahun di Distrik Semangga, Kabupaten Merauke Tesis, Universitas Diponegoro.
- Riswandi. (2009). Ilmu KomunikasiCet, I. Jakarta: Graha Ilmu Universitas Mercubuana.
- Salam, Abdul P, (2019), Mapping Of Islamic Education Problems In Indonesia And Steps For Its Overcomes. Proceeding of International Conference on Islamic Educational Management.
- Salim, Ahmad, (2018), Relasi Sosial Madrasah terhadap Perubahan Nilai Masyarakat Perbukitan (Kajian atas Internalisasi Sikap Hormat dan Santun di MI Maarif Kokap Kulon Progo DIY). Jurnal LITERASI, Volume IX, No. 2.
- Steenbrink, Karel A. (1994). Pesantren Madrasah Sekolah, Pendidikan Islam dalam KurungModren Cet. II. LP3ES.
- Subagyo, Joko. (1991). Metode Penelitian dan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.
- Tarmizi, (2016), Urgency of Islamic Guidance and Counseling in Madrasah (Case Study: MAN 2 Model Medan), Journal of Research & Method in Education, Vol. 6.
- Taufikin, (2019), Madrasa Education system Prototype of character Education Model case study at Mts and Ma assalam Kudus. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, Vol.14. No.2.
- Wahyudi, Arif, (2019), Mandatory Application of Diniyah Madrasah (Basic Islamic Studies) at Formal Schools: Regional Government Policy Studies, Jurnal Pendidikan Islam (IJPI) Vol. 4 No. 1.
- Wahyu, Roviana Dhani S, (2015), Korelasi Antara Persepsi Masyarakat Tentang Kualitas Madrasah Dengan Minat Menyekolahkan Anak Di Madrasah Di Kampung Mojomulyo, Kel. Sragen Kulon, Kec. Sragen. Skripsi UIN Walisongo.
- Wajosumidjo. (2003). Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoritik Permasalahannya Cet. IV. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
- Walgito, Bimo. (1997). Psikologi Umum. Yogyakarta : Fakultas Psykologi UGM
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.