Reward and Punishment in Islamic Education

Reward And Punishment In Islamic Education

Ali Mustofa* -  STIT Al Urwatul Wutsqo Jombang, East Java, Indonesia
Rohmah Istikomah -  UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, East Java, Indonesia
Muhammad Aman Ma’mun -  STIT Al Urwatul Wutsqo Jombang, East Java, Indonesia

DOI : 10.24269/ijpi.v4i1.1662

Nowadays, there are a lot of many things in society that leads to pro and contra issues. For example, violence in education. This is against to child protection laws in Indonesia. In Islamic education, hitting a child is allowed.  It based on the hadith of our Prophet Muhammad SAW. Of course, this action has to follow the rule, and it has an educational purpose. This study aims to know how reward and punishment applied based on the Islamic educational's point of view.  Another aim is to know the revelation of reward and punishment in education mistake is allowed, but it has to pay attention to the way how to hit the child appropriately. A child is allowed to be running only with a light hit, and it aims to give him/her a reminder about his/her mistake. This action against to the child protection laws in Indonesia since no violence in education. In the other hand, a teacher has a right and an obligation to be obeyed. In the rules,  it mentioned that a teacher has a right to give the student sanctions only in the one condition: it based on the code of educators' ethics.

Pendidikan sekarang ini banyak sekali hal yang dapat menimbulkan pro dan kontra. Sebagai contoh, kekerasan yang terjadi dalam pendidikan nyatanya bertentangan dengan Undang-undang perlindungan anak di Indonesia saat ini. Namun dalam pendidikan Islam, tindakan memukul diperbolehkan sesuai dengan hadits nabi Muhammad dan dengan beberapa ketentuan yang mengaturnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana reward dan punishment dalam perspektif pendidikan Islam. Dan juga untuk mengetahui bagaimana relevansinya dalam pendidikan sekarang ini. Dalam pendidikan Islam sebenarnya menghukum seorang anak yang melakukan kesalahan diperbolehkan namun dengan memperhatikan hal-hal seperti cara memukul anak yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan. Memukul yang diperbolehkan adalah pukulan yang tidak menyakitkan atau pukulan ringan untuk mengingatkan anak akan kesalahanya. Berbeda dengan pendidikan Islam yang memperbolehkan memberi hukuman memukul anak, pendidikan di Indonesia tidak diperkenankan melakukan kekerasan terhadap anak, karena akan bertentangan dengan undang-undang perlindungan anak. Sementara itu guru ataupun pendidik juga memiliki hak dan kewajiban yang harus dipatuhi. Dalam undang-undang hak dan kewajiban guru dan dosen juga disinggung bahwasannya seorang guru diberi kuasa untuk memberikan sanksi kepada peserta didik namun dengan catatan tidak boleh bertentangan dengan kode etik pendidik.
Keywords
Reward, Punishment, Islamic Education
  1. Al-Amir, N. K. (1994). Tarbiyah Rasulullah. Jakarta: Gema Insani Press.
  2. Al-Munir, M. S. (2003). Guru Teladan di Bawah Bimbingan Allah. Jakarta: Gema Insani.
  3. Ernata, Y. (2017). Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Pemberian Reward Dan Punishment Di Sdn Ngaringan 05 Kec.Gandusari Kab.Blitar. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan SD, 5(2), 781–790. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/jp2sd.v5i2.4828
  4. Febriansyah, F. I. (2018). Impact of Ratification of Government Regulations Substituting Law Number 2 of 2017 Becomes Act on Society in Running Activities of Islamic Community Organizations in Indonesia, 02(02), 1–9.
  5. Hafizh, M. N. A. (1997). Mendidik Anak Bersama Rasulullah. Bandung: Al-Bayan.
  6. Ikhwan, A. (2012). The Meanings of Teachers Professions in Islamic Educational Management. In IACiem (International Annual Conference on Islamic Educational Management). Malang: IIUM Malaysia & Postgraduate UIN Malang Indonesia. Retrieved from https://scholar.google.co.id/citations?user=67k8WHYAAAAJ&hl=id&oi=ao#d=gs_md_cita-d&p=&u=%2Fcitations%3Fview_op%3Dview_citation%26hl%3Did%26user%3D67k8WHYAAAAJ%26cstart%3D20%26pagesize%3D80%26citation_for_view%3D67k8WHYAAAAJ%3A5nxA0vEk-isC%26tzom%3D-420
  7. Ikhwan, A. (2013). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI). Malang: Insan Cita Press dan STAIM Tulungagung. Retrieved from https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&cluster=10168247928958272298
  8. Ikhwan, A. (2014). Integrasi Pendidikan Islami (Nilai-Nilai Islami dalam Pembelajaran). Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 184. Retrieved from http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/taalum/article/view/574
  9. Ikhwan, A. (2017a). Development Of Quality Management Islamic Education In Islamic Boarding School (Case Study Madrasah Aliyah Ash Sholihin). Al-Hayat: Journal of Islamic Education, 1(1), 117. Retrieved from http://alhayat.or.id/index.php/alhayat/article/view/7
  10. Ikhwan, A. (2017b). Kajian Sosio-Historis Pendidikan Islam Indonesia Era Reformasi. Edukasi: Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 17. Retrieved from http://ejournal.staim-tulungagung.ac.id/index.php/EDUKASI/article/view/268
  11. Ikhwan, A. (2017c). Metode Simulasi Pembelajaran dalam Perspektif Islam. Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 1–34. https://doi.org/10.24269/ijpi.v2i2.623
  12. Ikhwan, A. (2018). Filsafat Pendidikan Islam: Memahami Prinsip Dasar. Yogyakarta: Diandra Kreatif. Retrieved from https://scholar.google.co.id/citations?user=67k8WHYAAAAJ&hl=id&oi=ao#d=gs_md_cita-d&p=&u=%2Fcitations%3Fview_op%3Dview_citation%26hl%3Did%26user%3D67k8WHYAAAAJ%26citation_for_view%3D67k8WHYAAAAJ%3AIWHjjKOFINEC%26tzom%3D-420
  13. Iskandar. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: GP Press.
  14. Istadi, I. (2005). Agar Hadiah dan Hukuman Efektif. Jakarta: Pustaka Inti.
  15. Kusyairy, U., & Sulkipli. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Pemberian Reward And Punishment. Jurnal Pendidikan Fisika, 6(2), 81–88. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/jpf.v6i2a6
  16. Langgulung, H. (2004). Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi, Filsafat, dan Pendidikan. Jakarta: PT. Pustaka Al Husna Baru.
  17. Makmur dkk., H. F. (2010). Pendidikan Islam dan Krisis Moralisme Masyarakat Modern. Yogyakarta: IRCiSoD.
  18. Mas’ud, A. (2002). Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik (Humanisme Religius Sebagai Paradigma Pendidikan Islam). Yogyakarta: Gama Media.
  19. Muhayat, I. (2018). Accreditation Policy and Quality of Higher Education, 02(01), 1–16.
  20. Mutholib. (2018). Islamic Education Leadership Morality, 02(01), 1–7.
  21. Nasier, G. A. (2018). The Effect of Interest In Al-Quran And Arabic Language Ability Towards The Achievement of Tahfizh Al-Qur’an, 02(02), 1–15.
  22. Nata, A. (2001). Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru Murid. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
  23. Rahayu, P. (2017). Pengaruh Strategi Pemberian Reward dan Punishment dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa UPTD SMP Negeri Prambon Pada Materi Garis dan Sudut. Simki-Techsain, 1(2).
  24. RI, D. A. (2002). Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahanya. Semarang: PT. Karya Toha Putra.
  25. Saerozi, M. (2013). Pembaruan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana.
  26. Shabir, M. (2008). Relevansi Hukuman Takzir dalam Fikih dengan Hukuman Sebagai Alat Pendidikan. Lentera Pendidikan., 11(2), 206–219. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/lp.2008v11n2a6
  27. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
  28. Suriadi Samsuri, Mursidin, M. (2018). Character Education Based on Gender Justice in The Islamic Perspective. Al-Hayat: Journal of Islamic Education, 2(2), 202–212. Retrieved from http://alhayat.or.id/index.php/alhayat/article/view/26
  29. Susana dkk., T. (2007). Mempertimbangkan Hukuman Pada Anak. Yogyakarta: Kanisius.
  30. Syahrul, A. R. (2017). Reward, Punishment Terhadap Motivasi Belajar Siswa Ips Terpadu Kls Viii Mtsn Punggasa. Jurnal Curricula, 2(1).
  31. Ulwan, A. N. (2009). Mencintai dan Mendidik Anak secara Islami. Yogyakarta: Darul Hikmah.
  32. Yanti, N., & Yundrita. (2017). Reward Dan Punishment Pada Majelis Taklim Masjid Tuanku Tambusai Rt 04 Rw 07 Desa Balai Makam, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan, 9(2).
  33. Yaqin, M. A. (2016). Pendidikan Agama Islam Dan Penanggulangan Kenakalan Siswa (Studi Kasus MTs Hasanah Surabaya). Jurnal Pendidikan Agama Islam, 4(2), 294–314.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2019-04-16
Published: 2019-03-24
Section: Table of Contents
Article Statistics: