PEMBERDAYAAN SAMPAH ANORGANIK MENJADI BAHAN BAKAR BAGI NELAYAN DI DESA GORONTALO - LABUAN BAJO

Ibu kota Kabupaten Manggarai Barat berada di Labuan Bajo merupakan kota pariwisata yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Destinasi Super Premium kelas Nasional dan Internasional sehingga mengundang  minat para wisatawan baik wisatawan Nusantara maupun Wisatawan mancanegara. Ada begitu banyak para wisatawan yang datang ke Labuan Bajo setiap tahunnya untuk menikmati pesona Alam, Flora, maupun Fauna yang ada dan lebih khusus melihat satu-satunya hewan purba yang ada di Dunia yaitu Komodo. Tidak dapat dipungkiri semakin maju sebuah kota semakin banyak pula masalah yang timbul, salah satu masalah terbesar yang ditemukan di Labuan Bajo ialah masalah sampah. Sampah-sampah di Labuan Bajo setiap yang setiap tahunya menigkat tentu saja membawah kekhawatiran bagi semua pihak, apalagi mengingat Labuan Bajo sebagai Kota Pariwisata Super Premium. Sejauh ini penanganan sampah yang dilakukan pemerintah masih berupa penanganan sampah pada umumnya, seperti megumpulkan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) lalu membakar sedikit demi sedikit. Tapi perlu diingat bahwa pembakaran sampah yang terus dilakukan akan menimbulkan masalah baru yaitu Global warming serta Polusi Udara yang tidak baik baik bagi kesehatan pernapasan manusia.  Maka dari itu diperlukan penanganan masalah sampah yang efisien dan efektif, yaitu salah satunya dengan pemberdayaan sampah-sampah anorganik menjadi bahan bakar yang dapat digunakan oleh nelayan di Labuan bajo. Melalui Pemberdayaan sampah Anorganik ini dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah sampah yang terjadi di Labuan Bajo, selain itu pemberdayaan sampah anorganik menjadi bahan bakar dapat digunakan oleh nelayan serta menghasilkan nilai ekonomis yang dapat memberikan dapat positif terhadap perekonomian.

Kata kunci: Pemberdayaan Sampah Anorgnik menjadi Bahan Bakar di Dusun Gorontalo