Analisis Perilaku Shopaholic Ditinjau dari Perspektif Manajemen Pemasaran Dan Perspektif Islam

Lola Malihah* -  Institut Agama Islam Darussalam Martapura, Indonesia
Ahmad Zaini -  Institut Agama Islam Darussalam Martapura, Indonesia
Melyda Rahmah -  Institut Agama Islam Darussalam Martapura, Indonesia
Lailan Nawiyah -  Institut Agama Islam Darussalam Martapura, Indonesia
Afrida Najati -  Universitas Islam Kalimantan Syekh M. Arsyad Al-Banjari Banjarmasin, Indonesia

DOI : 10.24269/mjse.v2i1.5509

Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran (mix marketing) yang bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada calon konsumen sehingga tertarik untuk membeli. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dari sudut pandang manajemen pemasaran secara kuantitatif semakin banyak konsumen menggunakan suatu produk maka hal tersebut akan menunjukkan keberhasilan tim pemasaran. Apalagi jika konsumen tersebut akan loyal dan mempromosikan lagi kepada calon konsumen lainnya. Artinya semakin banyak masyarakat yang berperilaku shopaholic, maka semakin banyak tim pemasaran yang berkualitas karena telah berhasil mempromosikan dan menjual produknya. Sedangkan dalam sudut pandang Islam, perilaku shopaholic ini justru merupakan suatu sikap yang berlebihan dan pemborosan. Islam mengajarkan umatnya untuk hidup sederhana, hemat dan tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan atau membelanjakan harta, karena pada dasarnya harta hanya titipan saja, dan sesungguhnya didalam harta yang dititipkan Allah itu ada hak fakir, miskin, anak yatim, dan golongan yang berhak menerima seperti disebutkan dalam Al-Qur’an.
  1. Dharmhesta, B. S. (2000). Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjahmada.
  2. Kartajaya, H. (2008). Positioning, Diferensiasi, Brand. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
  3. Marshal, G. (1994). Oxford Dictionary Of Sociology. New York: Oxford University Press.
  4. Misniari, A. (2008). Miss Jinjing. Jakarta: Gagas Media.
  5. Nrl, I. (2009). Apa saja gejala dan penyebab shopaholic. Jakarta: Detik News.com.
  6. Nurhayati, Y. (2022, Januari Jumat). Atasi Shopaholic dengan Hidup Sederhana. 7 Januari 2022.
  7. Philip Kotler, K. L. (2006). Marketing Management. Jakarta: Indeks.
  8. Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.
  9. Rinnanik, P. E. (2021). Ilmu Manajemen di Era 4.0. Jawa Barat : CV. Adanu Abimata.
  10. Ronny, F. R. (2015). Ancaman Bahaya Mengerikan Shopaholic. Jakarta: Serial E Book.
  11. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RRD. Bandung: ALFABETA.
  12. Sunyoto, D. (2013). Metode dan Instrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Caps.
  13. Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI Ofset.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2022-07-11
Published: 2022-05-01
Section: Articles
Article Statistics: