Analisis Peraturan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Perspektif Kepastian Hukum di Indonesia

Shella Virgina Umma Al-Asyari* -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Yunanto Yunanto -  Universitas Diponegoro, Indonesia

DOI : 10.24269/ls.v9i1.11289

This research is motivated by the importance of the role of Land Deed Officials (PPAT) in the land law system in Indonesia which requires high standards of integrity and professionalism. The problems that arise in the regulation of temporary dismissal of PPAT due to violations, the absence of clear boundaries, resulting in legal uncertainty. The purpose of this study is to analyze the regulation of temporary dismissal of PPAT due to violations, in order to realize legal certainty in Indonesia. The formulation of the problem of this research is to what extent the regulation of temporary dismissal of PPAT due to disgraceful acts has fulfilled the principle of legal certainty. The research method used is normative juridical, with a statutory approach, analysis of various relevant legal literature. The results of the study indicate that the regulation regarding violations that can result in temporary dismissal of PPAT needs to be given clear boundaries. Ensuring that these regulations are in line with the applicable principle of legal certainty, as applied to other public offices in Indonesia. The existence of clear boundaries is expected to create clarity in the application of the law, thus providing adequate legal protection for PPAT in carrying out their duties.

Keywords
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Kepastian Hukum, Hukum Pertanahan.
  1. Akmal, D. U., Fitriansyah, H., & Ramadhan, F. A. (2023). Reformasi Hukum Pertanahan: Perlindungan Hukum Hak Atas Tanah Terhadap Pengalihan Hak Secara Melawan Hukum. Negara Hukum: Membangun Hukum Untuk Keadilan Dan Kesejahteraan, 14(2). https://doi.org/10.22212/jnh.v14i2.3964
  2. Al Asy’arie, M. A. H., & Handoko, W. (2023). Rasio Legis Perbuatan Tercela Sebagai Dasar Pemberhentian Sementara Pejabat Pembuat Akta Tanah. Notarius, 16(2), 998–1012. https://doi.org/10.14710/nts.v16i2.41412
  3. Ali, Z. (2013). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
  4. Anida, A., Erniyanti, E., Nofrial, R., & Respationo, S. (2023). Analisis Yuridis Terhadap Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah dalam Mewujudkan Kepastian Hukum (Studi Penelitian di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota …. UNES Law Review, 6(1), 3597–3608. https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i1
  5. Arsy, E. A., Widhiyanti, H. N., & Ruslijanto, P. A. (2021). Tanggung Jawab Notaris Terhadap Akta Yang Cacat Hukum Dan Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Pembuatan Akta Dalam Undang-Undang Jabatan Notaris. Jurnal Bina Mulia Hukum, 6(1), 130–140. https://doi.org/10.23920/jbmh.v6i1.324
  6. Astuti, B., & Daud, M. R. (2023). Kepastian Hukum Pengaturan Transportasi Online. Al-Qisth Law Review, 6(2), 205. https://doi.org/10.24853/al-qisth.6.2.205-244
  7. Azisah, N., Lasatu, A., & Asriyan. (2024). Sistem Pendaftaran Tanah Di Indonesia Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara. Jurnal Ilmu Hukum Aktualita, 1(2), 49–57.
  8. Diaz, R. R. (2019). Penyelenggaraan Pendaftaran Peralihan Hak Milik Atas Harta Bersama di Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Timur. Cepalo, 3(1), 27. https://doi.org/10.25041/cepalo.v3no1.1787
  9. Erviana, I., Aspan, Z., & Nur, S. (2021). Pembebanan Pajak Penghasilan pada Pendaftaran Tanah untuk Pertama Kali. Al-Ishlah: Jurnal Ilmiah Hukum, 24(1), 39–52. https://doi.org/10.56087/aijih.v24i1.88
  10. Fadil Fakhri, A. (2023). Pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan Pejabat Pembuat Akta Tanah oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Sumatera Selatan. Jurnal Officium Notarium, 3(1), 20–29. https://doi.org/10.20885/jon.vol3.iss1.art3
  11. Fellisia, M., & Aminah. (2024). Penerapan Daerah Kerja PPAT Berdasarkan Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Notarius, 17(3), 2091–2108. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/notarius/article/download/59667/pdf?utm_source=chatgpt.com
  12. Iftitah, A. (2014). Kewenangan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Dalam Membuat Akta Jual Beli Tanah Beserta Akibat Hukumnya. Lex Privatum, 2(3), p.49-55. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/6158/5684?utm_source=chatgpt.com
  13. MA, M., & Rahasti, M. (2022). Sistem Informasi Pengelolaan Arsip Digital Pada Notaris Dan PPAT Soraya Isnaini, SH., M.KN. Kota Magelang. Jurnal Publikasi Sistem Informasi Dan Manajemen Bisnis, 1(2), 1–11. https://doi.org/10.55606/jupsim.v1i3.647
  14. Mahendradatta, U., Jl, A., Arok, K., Utara, K. D., & Denpasar, K. (2024). Peran Pejabat Pembuat Akta Tanah dalam Penerbitan Sertifikat Tanah Elektronik Kadek Wina Surya Adiyanti upaya modernisasi dan peningkatan efisiensi dalam manajemen sumber daya alam negara . Belanda , di mana sistem tanah berbasis hak ulayat diperkenalkan. Student Research Journal, 2(4), 382–396. https://doi.org/10.55606/srjyappi.v2i4.1421
  15. Marhel, J. (2017). Proses Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah dalam Perspektif Kepastian Hukum. Masalah-Masalah Hukum, 46(3), 249–256. https://doi.org/10.14710/mmh.46.3.2017.249-256
  16. Marzuki, P. M. (2016). Penelitian Hukum. Jakarta: Prenada Media.
  17. Olii, A., & Mamahit, G. N. (2018). Pengaturan Hukum Tentang Pendaftaran Tanah Menjadi Hak Milik Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997. Lex Privatum, VI(1), 20. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexprivatum/article/view/19431/18981?utm_source=chatgpt.com
  18. Prawira, I. (2016). Responsibility of the Conveyancer Against Selling Land Deed. Jurnal IUS Kajian Hukum Dan Keadilan, 4(1), 65. https://jurnalius.ac.id/ojs/index.php/jurnalIUS/article/download/290/248?utm_source=chatgpt.com
  19. Rini, S., & Arpangi. (2023). Peranan Ppat ( Pejabat Pembuat Akta Tanah ) Dalam Pembuatan Akta Jual Beli Perumahan. Jurnal Ilmiah Sultan Agung, 2(1), hlm. 502-511. https://jurnal.unissula.ac.id/index.php/JIMU/article/download/31320/8406?utm_source=chatgpt.com
  20. Rokhmansyah, M. F. (2022). Peran Pejabat Pembuat Akta Tanah Dalam Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap. Jurnal Justisia : Jurnal Ilmu Hukum, Perundang-Undangan Dan Pranata Sosial, 7(2), 516. https://doi.org/10.22373/justisia.v7i2.15789
  21. Saguni, D., Kurniadi, H., Djabbari, M., & Widyawati, W. (2024). Implementasi Kebijakan Simtanas Di Kantor Pertanahan Kabupaten Bone. Jurnal Administrasi Negara, 30(1), 93–114. https://doi.org/10.33509/jan.v30i1.2800
  22. Soekanto, S. (2014). Pengantar Penelitian Hukum. UI-Pers.
  23. Wibowo, A., & Mariyam, S. (2021). Kontekstualisasi Hukum Agraria Dibidang Pertanahan Setelah Otonomi Daerah Di Indonesia. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 3(3), 396–406. https://doi.org/10.14710/jplp.%v.%i.251-257

Full Text:
Article Info
Submitted: 2025-01-14
Published: 2025-01-27
Section: Articles
Article Statistics: