PETISI ONLINE SEBAGAI MODAL SOSIAL (Studi Fenemologi Situs www.change.org pada Tahun 2015)

galih puji mulyoto* -  STKIP PGRI Ngawi, Indonesia
Galih Puji Mulyadi -  Universitas Diponegoro, Indonesia

DOI : 10.24269/v2.n2.2017.1-13

Penelitian ini berfokus pada fenomena masyarakat dalam partisipasi politik dengan petisi online melalui website www.change.org pada tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah deksriktif kualitatif, dengan menggunakan metode fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini pada website www.change.org. Objek dalam penelitian ini adalah mengenai Petisi online. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi berupa teks-teks dari petisi online. Sedangkan analisis data adalah dengan mengorganisasikan data dan pengelolaan data tersebut. Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap mekanisme dan wacana yang terkandung dalam teks pada website tersebut selama durasi waktu penelitian. Berdasarkan hasil analisis, penulis menemukan bahwa partisipasi politik pada website www.change.org: telah mengalami pergeseran makna. Website www.change.org juga membangkitkan semangat demokrasi partisan serta menghasilkan agensi subyek. Teks-teks yang diproduksi oleh pengguna menciptakan tindakan kolektif dengan membangun kedekatan dan kesamaan nasib antar pengguna merupakan indikasi sebagau harapan baru untuk modal sosial di era digital. Selain itu, petisi online sebagai transformasi perjuangan baru masyarakat terhadap kebijakan publik/korporasi yang bertentangan dengan keadilan sosial
Keywords
Petisi online, modal sosial, situs www.change.org
  1. Blakelley, Roger dan Diana Suggate. (1997). Public Policy Development. dalam David Robinson (ed). Social Capital dan Policy Development. Wellington: The Institute of Policy Studies, halaman 80-100.
  2. Fairclough, Norman. (1995a). Media Discourse. London: Edward Arnold.
  3. Fairclough, Norman. (1995b). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London: Longman.
  4. Fajrin Marhaendra Bakti. (2013). Analisis Wacana Partisipasi Politik Pada Petisi “Tolak Ruu Pilkada” Dan Petisi “Tolak Revisi Ruu Md3” dalam websitewww.www.change.org. Jurnal Commonline Departemen Komunikasi. Volume. 4, No. 2. Hal. 149-162.
  5. Fukuyama, Francis. (1995). Trust: The Social Virtues and The Creation of Prosperity. New York: the Free Press.
  6. Habermas, J. (ed.). (2007) Ruang publik: sebuah kajian tentang kategori masyarakat borjuis. Kreasi Wacana: Yogyakarta.
  7. Onyx, J (1996), The Measure of Social Capital, paper presented to Australian and New Zealand Third Sector Research Conference on Social Cohesion, Justice and Citizenship: The Role of Voluntary Sector, Victoria University, Wellington.
  8. Putnam, RD. (1993). The Prosperous Community: Social Capital and Public Life, dalam The American Prospect, Vol.13, halaman 35-42.
  9. Putnam, RD. (1995). Bowling Alone: America’s Declining Social Capital. dalam Journal of Democracy, Vol.6, No.1, halaman 65-78.
  10. Spellerberg, Anne (1997). Towards a Framework for the Measurement of Social Capital” dalam David Robinson (ed), Social Capital dan Policy Development. Wellington: The Institute of Policy Studies. halaman 42-52.
  11. Steinfield, Charles. et.al. (2012). Online Social Network Sites and the Concept of Social Capital. Paper. Frontiers in new media research. New York; Routldge. pp. 115-131.
  12. Internet:
  13. Facebook Press Room. (2010). http://www.facebook.com/press/info.php?statistics
  14. http://tekno.kompas.com/read/2015/03/26/14053597/pengguna.internet.indonesia.tembus.88.juta. diakses 8-11-2015.
  15. http://news.liputan6.com/read/2395153/6-kemenangan-terbesar-rakyat-melalui-petisi-online-selama-2015, diakses 8-11-2015.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2017-06-03
Published: 2017-07-29
Section: Artikel
Article Statistics: