Problematika Guru dalam Memberikan Bimbingan Konseling Siswa untuk Menumbuhkan Karakter Sosial Melalui Pembelajaran PPKn di Era Society 5.0
DOI : 10.24269/jpk.v7.n1.2022.pp01-08
Tujuan penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui peran guru dalam memberikan bimbingan konseling kepada siswa dalam rangka menumbuhkan karakter sosial melalui pembelajaran PPKn di era society 5.0, dan 2) untuk mengetahui problematika guru dalam memberikan bimbingan konseling kepada siswa dalam menumbuhkan karakter sosial siswa melalui pembelajaran PPKn serta implikasinya terhadap karakter sosial siswa di era society 5.0. PPKn merupakan pembelajaran yang berusaha untuk membentuk karakter siswa khususnya karakter sosial, sehingga tidak dipungkiri peran seorang guru yang mengampu pembelajaran tersebut menjadi ujung tombak pembangunan karakter di Indonesia. Metode penelitian di dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan peran guru yang mengampu PPKn di era society 5.0 melalui metode bimbingan konseling siswa untuk membentuk karakter sosial kurang maksimal, karena masih banyak guru yang belum memiliki kompetensi pedagogik khususnya penggunaan media pembelajaran ketika daring atau pembelajaran jarak jauh. Hal tersebut berimplikasi pada krisisnya karakter sosial pada siswa, yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan sosial atau umum sehingga banyak siswa melakukan tindakan kriminal. Fenomena tersebut bias terjadi karena pembelajaran PPKn monoton dan membuat siswa mengalami kebosanan, selain itu minat belajar siswa juga menjadi berkurang. Lemahnya kompetensi pedagogik guru khususnya dalam memanfaatkan media pembelajaran yang mengampu PPKn ternyata berimplikasi pada krisisnya karakter sosial pada siswa.
Teacher Problems in Providing Student Counseling Guidance to Grow Social Character Through Civics Learning in the Era of Society 5.0. The aims of this study are 1) to determine the teacher's role in providing counseling guidance to students in order to foster social character through PPKn learning in the era of society 5.0, and 2) to find out the problems of teachers in providing counseling guidance to students in growing students' social character through PPKn learning. and its implications for the social character of students in the era of society 5.0. PPKn is a learning that seeks to shape the character of students, especially social characters, so it is undeniable that the role of a teacher who oversees learning is the spearhead of character development in Indonesia. The research method in this study uses a qualitative approach and descriptive method. Data collection techniques using literature study and observation. The results of the study show that the role of teachers who support PPKn in the era of society 5.0 through student counseling methods to form social character is less than optimal, because there are still many teachers who do not have pedagogic competence, especially the use of online learning media or distance learning. This has implications for the crisis of social character in students, who are more concerned with personal interests than social or public interests so that many students commit criminal acts. This phenomenon can occur because PPKn learning is monotonous and makes students feel bored, besides that students' interest in learning also decreases. Weak pedagogic competence of teachers, especially in utilizing learning media that supports PPKn, turns out to have implications for the crisis of social character in students
- Diplan. 2019. “Tantangan Pendidikan Di Era Digital.” LENTERA: Jurnal Ilmiah Kependidikan 14 (2): 41–47. https://doi.org/10.33654/jpl.v14i2.888.
- Dwintari, J W. 2017. “Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran PPKn Berbasis Penguatan Pendidikan Karakter.” Jurnal PPKn 7 (2): 51–57. https://doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v7i2.4271.
- Gerintya, Scholastica. 2019. “Indeks Pendidikan Indonesia Rendah, Daya Saing Pun Lemah.” 2019. https://tirto.id/.
- Hermawan. 2020. “Kebijakan Pengembangan Guru Di Era Society 5.0.” JIEMA: Journal of Islamic Educational Management 1 (3): 242–264. https://doi.org/10.35719/jieman.v2i2.33.
- Kamaluddin. 2011. “Bimbingan Dan Konseling Sekolah.” Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 17 (4): 447–454. https://doi.org/10.24832/jpnk.v17i4.40.
- Nabila, Anggi. 2019. “Kualitas Guru Masih Rendah?” 2019. https://www.kompasiana.com.
- Ningsih, S, E Kurtanto, and A R Kurniawan. 2020. “Teachers.” Problems In Using Information And Communication Technology (ICT) And Its Implications In Elementary Schools. Jurnal PAJAR: Pendidikan Dan Pengajaran 4 (3): 518–524. https://doi.org/10.33578/pjr.v4i2.7964.
- Sugiono, S. 2020. “Industri Konten Digital Dalam Perspektif Society 5.0 (Digital Content Industry in Society 5.0 Perspective).” Jurnal IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi. https://doi.org/10.33164/iptekkom.22.2.2020.175-191.
- Suseno, B A, and Junaidi. 2021. “Wayang MultiLevel Linguisticsebagai Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Pancasila.” JPK: Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan 6 (1): 68–77. https://doi.org/10.24269/jpk.v6.n1.2021.pp68-77.
- Undang-Undang No 20. 2003. “Sistem Pendidikan Nasional.”
- Utami, Prihma Sinta. 2019. “Urgensi Internalisasi Nilai Kemuhammadiyahan Berbasis Wawasan Kebangsaandengan Konsep Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah.” JPK: Jurnal Pacansila Dan Kewarganegaraan 4 (2): 62–70. https://doi.org/10.24269/jpk.v4.n2.2019.pp62-70.
- Widiatmaka, P. 2016. “Pembangunan Karakter Nasionalisme Peserta Didik Di Sekolah Berbasis Agama Islam.” JPK: Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan 1 (1): 25–33. https
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.