Pemberian WIUPK kepada Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan: Analisis terhadap UU Minerba dan PP Nomor 25 Tahun 2024

Penulis

  • Amanda Syafani Al Ikhsan Hasibuan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan
  • Iwan Nasution Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Medan

DOI:

https://doi.org/10.24269/ls.v9i4.12025

Abstrak

This study This study aims to examine the relationship between the provisions of Law Number 3 of 2020 concerning Mineral and Coal Mining (Minerba Law) and Government Regulation Number 25 of 2024, specifically regarding the mechanism for granting Special Mining Business Permit Areas (WIUPK) to religious-based community organizations. The Minerba Law explicitly prioritizes granting IUPK to State-Owned Enterprises (BUMN) and Regional-Owned Enterprises (BUMD), while private businesses can only obtain IUPK through an auction process. However, Article 83A of Government Regulation Number 25 of 2024 gives priority to business entities owned by religious organizations without an auction mechanism, even though legally these businesses are still classified as private businesses in accordance with the provisions of the Limited Liability Company Law. This provision creates regulatory disharmony that has the potential to create legal uncertainty and inequality in mining governance. This study uses a normative legal method with a statutory and conceptual approach. Preliminary findings indicate that Government Regulation No. 25 of 2024 violates the principle of lex superior derogat legi inferiori, which states that lower-level regulations must not deviate from higher-level regulations in the national legal hierarchy. Therefore, a revision of the Mineral and Coal Mining Law is needed to provide a clear and consistent legal basis, as well as strengthening the oversight system for community-owned business entities to ensure transparent, accountable, and sustainable governance practices in accordance with good governance.

Referensi

Abdurrasyid, Siti Hasanah, & Firzhal Arzhi Jiwantara. (2022). Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara. Unizar Law Review, 5(2). https://doi.org/10.36679/ulr.v5i2.9
Al Idrus, N. F. (2022). Dampak Politik Hukum dan Respon Masyarakat atas Pembaharuan Undang-Undang Minerba. Jurnal Penegakan Hukum Dan Keadilan, 3(2), 114–127. https://doi.org/10.18196/jphk.v3i2.14898
Asshiddiqie, J. (2014). Konstitusi Dan Konstitusionalisme Di Indonesia (2nd ed.). Jakarta: SinarGrafika.
Bernike, G., Devi Ervina Nusyamsiah, & Shannia Angelia Rahardjo. (2024). Tinjauan Yuridis Pemberian Izin kepada Ormas Keagamaan dalam Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2024. Padjadjaran Law Review, 12(2), 157–170. https://doi.org/10.56895/plr.v12i2.1813
Djulaeka, & Rahayu, D. (2019). Buku Ajar Metode Penelitian Hukum (Devi Rahayu (ed.)). Surabaya: Scopindo Media Pustaka.
Hasan, H. (2017). Hierarki Peraturan Perundang-Undangan Negara Republik Indonesia Sebagai Suatu Sistem. Madani Legal Review, 1(2), 120–130. https://doi.org/10.31850/malrev.v1i2.32
Ilham, F. H., & Anggraeni, M. (2024). Tinjauan Yuridis Pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Kepada Badan Usaha Milik Organisasi Kemasyaraktan Keagamaan Tanpa Mekanisme Lelang. Jurnal Hukum & Pembangunan, 54(3). https://doi.org/10.21143/jhp.vol54.no3.1644
Ismail, A. S., Az Zahra, Q., Pratiwi Nurcahyan, E., & Nurul Anisa, A. (2024). Keberlakuan Peraturan Pemerintah Yang Belum Ada Peraturan Pelaksanaannya. Al Wasath Jurnal Ilmu Hukum, 5(1), 55–64. https://doi.org/10.47776/alwasath.v5i1.687
Jackson, K. (2024). University of Cincinnati College of Law Scholarship and The Theories of Corporate Pershonhood and Their Three False Choices : Developing a Framework for Corporate Rights The Theories of Corporate Personhood and Their Three False Choices : Developing a Fra. 384. https://doi.org/10.15779/Z38Z892G9R
Lutfulloh, Z., & Donri, W. (2021). Akibat Hukum Penerbitan Surat Izin Usaha Pertambangan (Iup) Pada Kekayaan Alam Kepulauan Sangihe. Jurnal Ilmu Pemerintahan Widya Praja, 47(2), 175–194. https://doi.org/10.33701/jipwp.v47i2.2031
Luthfi, M. K. (2024). Pertanggungjawaban Atas Penggunaan Diskresi Oleh Pejabat Pemerintah Dari Sudut Pandang Hukum Administrasi Negara. Jurnal Ilmiah Nusantara (JINU), 1(4), 299–311. https://doi.org/10.61722/jinu.v1i4.1755
Muhaimin, D. (2020). Metode Penelitian Hukum. In Proceedings of the National Academy of Sciences (Pertama, Vol. 3, Issue 1). Mataram University Press.
Murdiati, C. W. (2025). Implikasi Hukum dan Sosial Keterlibatan Ormas Keagamaan dalam Sektor Pertambangan Studi atas Pasal 83A Peraturan Pemerintah No . 25 Tahun 2024 Pendahuluan Sektor pertambangan mineral dan batubara di Indonesia memili. Jurnal Panorama Hukum, 10(25), 17–33. https://doi.org/10.21067
Nafi’ Bs, S. (2024). Penegakan Hukum Administrasi Dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia. Unes Law Review, 6(4), 10102. https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i4
Prastika, A., Mutiara Fajriatul Izza Putri, & Viorelia Nabila Tasya. (2024). Urgensi Pemberian Izin Pengelolaan Tambang bagi Organisasi Kemasyarakatan “Keagamaan” di Indonesia: Analisis Regulasi dalam PP Nomor 25 Tahun 2024. Tarunalaw: Journal of Law and Syariah, 2(2), 214–224. https://doi.org/10.54298/tarunalaw.v2i02.216
Putranto, R. D. (2025). Peraturan Tentang Mineral. 5(2). https://doi.org/10.52249/ilr.v5i2.608
Putri, N. S., & Setiyono, J. (2024). Legal Review of the Granting of Mining Business Licenses to Religious Organizations. International Journal of Social Science and Human Research, 7(10), 7583–7591. https://doi.org/10.47191/ijsshr/v7-i10-28
Rachman, S. N., & Tunggati, M. T. (2024). Kontradiksi Pengaturan Penawaran Prioritas Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus Terhadap Badan Usaha Milik Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan. The Juris, 8(1), 349–365. https://doi.org/10.56301/juris.v8i1.1315
Rizki, M. J. (2024). Presiden Jokowi Didesak Cabut PP 25/2024 Soal Izin Tambang Ormas. Hukumonline.
Rohman, M. M., Mu’minin, N., Masuwd, M., & Elihami, E. (2024). Methodological Reasoning Finds Law Using Normative Studies (Theory, Approach and Analysis of Legal Materials). Maqasidi: Jurnal Syariah Dan Hukum, December, 204–221. https://doi.org/10.47498/maqasidi.v4i2.3379
Saija, V. J. E. (2014). Wewenang Pemerintah Daerah Dalam Pemberian Izin Lingkungan Hidup. 20(1), 68–80.
Salsabila, A. P. (2025). Disharmoni Peraturan Penawaran Prioritas Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (Wiupk) Pasca Diprioritaskan Terhadap Badan Usaha Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan. Jurnal Hukum & Pembangunan, 55(1). https://doi.org/10.21143/jhp.vol55.no.1.1693
Sapii, R. B. S., Abidin, F. R. M., & Puspitasari, S. A. (2024). Ambiguitas Pengaturan Penawaran Wiupk Secara Prioritas Terhadap Badan Usaha Milik Ormas Keagamaan. Jurnal Surya Kencana Dua, 11(Juli), 88–108. https://www.tvonenews.com/ekonomi/217542-bahlil-
Syamsudin, A. (2021). Proses & Teknik dan Penyusunan Undang-Undang (Vol. 1, Issue 3).
Zulfadli. (2025). Balancing Act: Aligning Mineral and Coal Mining Regulations With Constitutional Mandates for Local Welfare Enhancement in Indonesia. Journal of Information Systems Engineering and Management, 10(41s), 697–704. https://doi.org/10.52783/jisem.v10i41s.7987

Diterbitkan

2025-08-04

Cara Mengutip

Hasibuan, A. S. A. I., & Nasution, I. (2025). Pemberian WIUPK kepada Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan: Analisis terhadap UU Minerba dan PP Nomor 25 Tahun 2024. Legal Standing : Jurnal Ilmu Hukum, 9(4), 1018–1032. https://doi.org/10.24269/ls.v9i4.12025

Terbitan

Bagian

Articles