FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA HARI RAWAT ANAK POST APPENDICTOMY

Suci Nurjanah* -  muhammadiyah university of Ponorogo, Indonesia
Rohadi Hariyanto -  Program Studi Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia
Anita Apriliawati -  Program Studi Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia

DOI : 10.24269/ijhs.v3i2.1903

Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka pasca operasi meliputi Penyakit penyerta atau riwayat penyakit, obat-obatan yang dikomsusmsi anak dan status gizi, perawatan luka, intake nutrisi anak post operasi dan mobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama hari rawat anak Post Appendictomy di Rumah Sakit An-nisa dan Rumah Sakit Gambiran. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi Analitik dengan mengunakan pendekatan Cross sectional. Pada penelitian ini mengunakan tehnik total sampling dengan jumlah responden 34 orang. Hasil penelitian analisis multivariat ini menunjukan bahwa ada hubungan perawatan luka P value =0,000, intake nutrisi P value =0,038 dan mobilisasi P value =0,030 dengan lama hari rawat anak post appendictomy. Dari hasil tersebut disarankan agar perawat meningkatkan standar pelayanan keperawatan tentang perawatan luka, edukasi nutrisi pasca operasi dan edukasi mobilisasi dan melakukan mobilisasi pasif pada pasien anak untuk membantu proses penyembuhan luka sehingga lama hari rawat tidak memanjang.

 

Supplement Files

Keywords
Lama Hari Rawat, Appendictomy, Perawatan Luka Pasca Operasi
  1. Agustina H.R (2009). Perawatan Luka Modern. Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Padjadjaran. Bandung.
  2. Carpenito, L.J. (2000). Diagnosa keperawatan. Edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
  3. Catherine Rabess (2015). Under-standing the link Between Wound Care and Nutrition. JCN. Vol 29, No 4.
  4. Demir Et al. (2007). The factors affecting length of stay patients undergoing appendictomy surgery in A military teaching hospital. military medicine.172,6.634.
  5. Ditya dkk. (2016). Hubungan mobilisasi dini dengan proses penyembuhan luka pada pasien pasca laparatomi di bangsal bedah pria dan wanita RSUP Dr.M.Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas.
  6. Dwi Kurnia. (2014). Hubungan antara status gizi dengan penyembuhan luka post operasi sectio caesarea (SC) pada ibu nifas di poli kandungan RSU DR. R Koesoma Tuban. Prodi DIII Kebidanan Stikes NU Tuban.
  7. Eliza (2014). Hubungan antara status gizi terhadap proses penyembuhan luka post sectio caesaria di Ruang Dewi Kunti RSUD Kota Semarang. Jurnal Keperawatan Marternitas. Volume 2, No 1; 20-26.
  8. Greyling. (2010). Nutritional support for the patient with Wounds: food Intake and supplementation. Wound Healing Southern Africa. Volume 3 No.1.
  9. Hockenberry, M.J., & Wilson, D. (2014).
  10. Nursing care of infants and children. (10th ed.). St.louis: Mosby Elsevier.
  11. Irma Puspita Arisabti. (2013). Manajemen perawatan luka: Konsep Luka. EGC. Jakarta.
  12. Kusumumayanti, dkk. (2012). Faktor-Faktor yang mempengaruhi lama perawatan pada pasien pasca operasi laparatomi di Instalasi Rawat Inap BRSU Tabanan. Univeritas Udayana.
  13. Nelson (2013). Ilmu Kesehatan Anak. edisi 6. Elsevier. Jakarta.
  14. Nugroho (2012). Hubungan asupan nutrisi dengan lama penyembuhan luka post operasi Hernia Ingunalis di Rumah Sakit Beda Mitra Sehat Lamongan. Surya. Vol.03, No. XIII, Desember 2012.
  15. Mitrawati dkk (2015). Hubungan mobilisasi dini dengan lamanya penyembuhanluka pasien pasca operasi apekdiktomi di Ruang Bedah RSUD Jend A. Yani Metro. Jurnal Kesehatan Holistik.Vol, No 2 April 2015:71
  16. Meilany dkk (2012). Pengaruh malnutrisi dan faktor lainya terhadap kejadian wound Dehiscence pada pembedahan abdominal anak pada periode perioperatif. Sari Pediatrik.
  17. Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice.Edisi 7. Vol. 3. Jakarta: EGC
  18. Roupakias & Mitasakou (2012). Surgical morbility in obes children. Asia Journal of Surgery. 35, 99-103.
  19. Sandi dkk (2015). Infeksi luka operasi (ILO) pada pasien post Operasi laparatomi. Poltekes Kemenkes. Malang.
  20. Souba WW, Wilmore D. (2004). Diet and Nutrition in the care of the patient with surgery trauma, and sepsis. In: Shill M, Olson j, Shike M, Ross AC, editors. Modern nutrition in health and disease. 9th ed. Baltimore, MD: Wiliam & Wilkins; 2004. p. 1589-61
  21. Sulistiyawati (2008). Efektivitas mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka post operasi apendisitis. Jakarta.
  22. Susetyowati dkk (2010). Status gizi pasien pasca bedah mayor preoperasi berpengaruh terhadap penyembuhan luka dan lama rawat inap pasca operasi di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol.7, No.1, juli 2010.
  23. Svensson. (2015). On The treatment of acute appencitis in Children. KarolinskaInstitute. Stocholm.
  24. Widjianingsih & Wirjatmadi (2013). Hubungan tingkat komsumsi gizi dengan proses penyembuhan luka pasca operasi sectio cesarea. Depatermen gizi kesehatan. Universitas Airlangga. Surabaya.
  25. Wong dkk, 2009. Buku ajar keperawatan pediatrik Volume1&2. Jakarta : EGC.

Full Text: Supp. File(s):
Untitled
Subject
Type Research Instrument
  Download (52KB)    Indexing metadata
Article Info
Submitted: 2019-08-20
Published: 2019-09-16
Section: Artikel
Article Statistics: