PENGARUH VARIASI UKURAN SERBUK (MESH) DAN PERSENTASE PEREKAT TAPIOKA TERHADAP SIFAT FISIK PELLET KAYU GELAM

Herry Irawansyah* -  Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
Andy Nugraha -  Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
Moh Noer Afifudin -  Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
Muhammad Muhammad -  Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
Rizqi Nor Al’Arisko -  Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia

DOI : 10.24269/mtkind.v15i2.4194

Abstrak

Pemanfaatan potensi biomassa yang terdapat di Kalimantan Selatan dengan raw material melimpah, salah satunya adalah kayu gelam yang berpotensi digunakan sebagai bahan bakar co-firing boiler untuk pembangkit listrik tenaga uap sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil batubara. Serbuk kayu gelam dapat dijadikan sebagai bahan baku pellet dengan penambahan perekat atau tanpa perekat. Dalam penelitian ini menganalisa bagaimana penambahan perekat tepung tapioka menpengaruhi karaktersitik sifat fisik pellet kayu gelam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran mesh dan persentase perekat tapioka terhadap sifat fisik pellet kayu gelam. Metode yang digunakan adalah secara eksperimental. Pellet kayu gelam dibuat dengan menggunakan variasi ukuran serbuk (mesh) 40, 50, dan 60 serta menggunakan perekat tapioka dengan persentase perekat 5%, 10%, dan 15%. Pellet kayu gelam selanjutnya di lakukan pengujian di laboratorium Baristand Banjarbaru. Pellet kayu gelam diuji meliputi pengujian sifat fisik yang terdiri dari nilai kalor, kadar air, kadar abu, kadar zat-zat terbang (volatile matter), dan kadar karbon terikat (fixed carbon). Hasil pengujian menunjukkan pellet kayu mengalami peningkatan pada kadar air, kadar abu, dan kadar zat-zat terbang seiring semakin kecilnya ukuran serbuk (mesh) kayu gelam. Sedangkan kadar karbon terikat dan nilai kalor pellet kayu mengalami penurunan seiring dengan semakin kecilnya ukuran serbuk (mesh) kayu gelam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penambahan perekat tapioka mempengaruhi karakteristik sifat fisik pellet kayu, semakin tinggi persentase perekat maka kadar air, kadar zat-zat terbang, dan kadar abu semakin meningkat. Sementara itu, penambahan persentase perekat pada pellet kayu menyebabkan penurunan pada kadar karbon terikat dan nilai kalornya.

 

Abstract

Utilization of the potential of biomass found in South Kalimantan with abundant raw materials, one of which is gelam wood which can be used as boiler fuel for steam power plants to reduce the use of coal fossil fuels. Gelam wood is processed into wood pellets using tapioca flour adhesive. The gelam wood pellet then carried out tests in the form of testing physical properties which included water content, ash content, volatile matter content, fixed carbon content, and calorific value. Wood pellets made from gelam were made using various sizes of powder (mesh) 40, 50, and 60 as well as using tapioca adhesive (percentage of adhesive 5%, 10%, and 15%. The gelam wood pellets were then tested for physical properties to determine their performance. The test results showed that wood pellets increased in moisture content, ash content, and volatile matter content along with the smaller size of gelam wood powder (mesh). While the carbon content and calorific value of wood pellets decreased along with the smaller size of the gelam wood powder (mesh). The addition of tapioca adhesive characteristics affect the physical properties of wood pellets, the higher the percentage of adhesive, the water content, volatile matter content, and ash content increase. Meanwhile, the addition of adhesive to wood pellets causes a decrease in carbon and calorific value.

 

Keywords
Gelam Wood, Tapioca, Wood Pellet, Physical Properties
  1. Sylviani and E. Y. Suryandari, “Potensi Pengembangan Industri Pelet Kayu sebagai Bahan Bakar Terbarukan Studi Kasus di Kabupaten Wonosobo (Potential Development of Wood Pellets As Renewable Fuel, Case Study of Wonosobo District),” Penelit. Sos. Ekon. Kehutan., vol. 10, no. 4, pp. 235–246, 2013.
  2. Junaidi, Ariefin, and I. Mawardi, “Pengaruh Persentase Perekat Terhadap Karakteristik Pellet Kayu Dari Kayu Sisa Gergajian,” J. Mesin Sains Terap., vol. 1, no. 1, pp. 13–17, 2017.
  3. E. Arsad, “SIFAT FISIK DAN KIMIA WOOD PELLET DARI LIMBAH INDUSTRI PERKAYUAN SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF (Carakteristic Physical and Chemistry of Wood pellet from Industrial Disposal of Wood as Sources Energy Alternatif),” J. Ris. Ind. Has. Hutan, vol. 6, no. 1, pp. 1–8, 2014.
  4. A. Amrullah, A. Syarief, and M. Saifudin, “Combustion Behavior of Fuel Briquettes Made from Ulin Wood and Gelam Wood Residues,” Int. J. Eng. Trans. B Appl., vol. 33, no. 11, pp. 2365–2371, 2020, doi: 10.5829/ije.2020.33.11b.27.
  5. A. Amrullah, H. Irawansyah, A. Syarif, and M. H. Anshari, “Influence of composition and compaction pressure on the physical quality of wood residue and bottom ash mixture briquettes,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 758, no. 1, 2021, doi: 10.1088/1755-1315/758/1/012012.
  6. Sepfitrah, “Analisis Proximate Hasil Tambang di Riau ( Studi Kasus Logas , Selensen dan Pangkalan Lesung ),” J. Sainstek STT Pekanbaru, vol. 4, no. 1, pp. 18–26, 2016.
  7. M. Y. Thoha and D. E. Fajrin, “Pembuatan Briket Arang dari Daun Jati dengan Sagu Aren Sebagai Pengikat,” J. Tek. Kim., vol. 17, no. 1, pp. 34–43, 2010.
  8. L. Lestari, Aripin, Yanti, Zainudin, Sukmawati, and Marliani, “Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Jagung Yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu Dan Kanji,” J. Apl. Fis., vol. 6, no. 2, pp. 93–96, 2010.
  9. H. Anizar, E. Sribudiani, and S. Somadona, “Pengaruh bahan perekat tapioka dan sagu terhadap kualitas briket arang kulit buah nipah,” Perennial, vol. 16, no. 1, pp. 11–17, 2020.
  10. C. K. Parise et al., “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title,” Rev. Bras. Geogr. Física, vol. 11, no. 9, pp. 141–156, 2016, [Online]. Available: http://biblioteca.ibge.gov.br/visualizacao/monografias/GEBIS - RJ/RBG/RBG 1995 v57_n1.pdf%0Ahttps://periodicos.ufpe.br/revistas/rbgfe/article/view/234295.
  11. A. H. Hasna, J. P. G. Sutapa, and D. Irawati, “Pengaruh Ukuran Serbuk dan Penambahan Tempurung Kelapa Terhadap Kualitas Pelet Kayu Sengon,” J. Ilmu Kehutan., vol. 13, no. 2, p. 170, 2019, doi: 10.22146/jik.52428.
  12. A. Nugraha, A. Widodo, and S. Wahyudi, “Terhadap Karakteristik Pembakaran Briket,” J. Rekayasa Proses, vol. 8, no. 1, pp. 29–36, 2017.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2021-10-21
Published: 2022-01-19
Section: Artikel
Article Statistics: