TRANFORMASI DAN AKTUALISASI MAJELIS TARJIH DALAM PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH MUHAMMADIYAH

Yazida Ichsan -  Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
Unik Hanifah Salsabila* -  Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia
Difa'ul Husna -  Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

DOI : 10.24269/muaddib.v12i1.3830

This article seeks to describe how the Tarjih Council transformed from time to time both in terms of decisions, manhaj, sources, techniques and approaches in historical perspectives and their actualization in Muhammadiyah education. Education itself is the most effective and strategic da'wah medium within Muhammadiyah so that the internalization and transmission of ideology, understanding and practicing religious teachings based on the Tarjih decision are absolute. The function of education within Muhammadiyah itself is inseparable from three things: integral scientific development, development of learning innovation and internalization of AIK in the social sphere. Research related to this theme is library research research. The approaches used are historical-analysis and philosophical. The results of the study indicate that in actualizing Tarjih products in Muhammadiyah education, three policy directions need to be applied, which include: first, planting tarjih and ta'did insights to educators and students. Second. Actualization of learning materials in accordance with the problems and challenges of changing times. Third, coaching educators in the AIK field as an effort to strengthen ideology and crystallization of values.

Keywords
tarjih council, educational actualization, muhammadiyah
  1. AAbbas, A. F. 2012. Integrasi Pendekatan Bayâni, Burhânî, dan ‘Irfânî dalam Ijtihad Muhammadiyah. AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah, 12(1), 51–58. https://doi.org/10.15408/ajis.v12i1.979
  2. Abdullah, Amin, dkk. 1998. Muhammadiyah dan NU Reorientasi Wawasan Keislaman.
  3. ____________. 2019. Fresh Ijtihad Manhaj Pemikiran Keislaman Muhammadiyah di Era Distrupsi. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
  4. Abdullah, M. Amin, dkk. 2003. Metodologi Ilmu-Ilmu Keislaman. Yogyakarta: Suka Press.
  5. Abdurrahman, Asjmuni. 2012. Manhaj Tarjih Muhammadiyah Metodologi dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  6. Agama, S., Resolusi, U., & Kusuma, W. H. (2018). Epistemologi Bayani , Irfani dan Burhani Al-Jabiri dan Relevansinya Bagi. 18(1).
  7. Ahmad, O., & Wahib, B. 1996. Ijtihad Menurut Majlis Tarjih Muhammadiyah. SOSIO-RELIGIA, Vol. 1(No. 2).
  8. Alfian. 2010. Politik Kaum Modernis Perlawanan Muhammadiyah Terhadap Kolonialisme Belanda. Yogyakarta: Al-Wasath.
  9. Ali, Muhammad. 2010. Reinvensi Pendidikan Muhammadiyah. Jakarta: Al-Wasath.
  10. Ali, Mukti. 1990. Ijtihad dalam pandangan Muhammad Abduh, Ahmad Dakhlan, dan Muhammad Iqbal. Jakarta: Bulan Bintang.
  11. al-Munawar, Said Agil Husin. 2000. Munas Tarjih XXIV PP Muhammadiyah: Metodologi (Manhaj) Tarjih Muhmmadiyah Kritik dan Rekonstruksi. Malang: Majelis Tarrjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah dan Pusat Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (PSIK) UMM.
  12. Anis, HM Junus. (1972). Asal-Mula Diadakan Madjlis Tardjih. Suara Muhammadiyah, 3.
  13. Anwar, Syamsul. 2020. Studi Hukum Islam Kontemporer. Yogyakarta: UAD Press.
  14. Arifin, S. (2021). Landasan Filosofis Pengembangan Sistem Pendidikan Islam Perspektif Musa Asy’arie. In Lurus Jalan Terus, 70 Tahun Musa Asy’arie: Diskursus Pendidikan, Demokrasi, & Multikultural di Indonesia (p. 218). Muhammadiyah University Press.
  15. Arifin, S., Abidin, N., & Anshori, F. A. (2021). Kebijakan Merdeka Belajar dan Implikasinya terhadap Pengembangan Desain Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dirasat: Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam, 7(1), 65–78. https://doi.org/10.26594/dirasat.v7i1.2394
  16. Bahar Agus Setiawan. (2019). Manhaj Tarjih Dan Tajdid : Asas Pengembangan Pemikiran dalam Muhammadiyah Bahar Agus Setiawan. TARLIM Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(1), 35–42.
  17. Darmiyati Zuhdi. (1993). Penelitian Analisis Konten. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP.
  18. Deliar Noer. (1980). Gerakan Modern Islam Di Indonsia 1900-1942. Jakarta: LP3ES.
  19. Deliar Noer. (1997). Dinamika Pemikiran Islam dan Muhammadiyah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  20. Departemen Agama Republik Indonesia. (2007). Nalar Islam Nusantara Studi Islam Ala Muhammdaiyah, Al-Irsyad, Persis, dan NU. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.
  21. Faisol, M. (2010). Struktur Nalar Arab-Islam Menurut Abid al-Jabiri. Tsaqafah, 6(2), 342.
  22. Fanani, A. (2017). Moderasi Pemikiran Fikih Hubungan Antarumat Beragama di Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Shahih : Journal of Islamicate Multidisciplinary, 2(1), 53. https://doi.org/10.22515/shahih.v2i1.705
  23. Fathurrahman Djamil. (1995). Metode Ijtihad Majelis Tarjih Muhammadiyah. Jakarta: Balai Pustaka.
  24. Haidar Nashir. (2014). Mehami Ideologi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
  25. Harun Nasution. (2001). Pembaharua Dalam Islam Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.
  26. HM Junus Anis. (1972). Asal-Mula Diadakan Madjlis Tardjih. Suara Muhammadiyah, 3.
  27. Jamal, M., & Aziz, M. A. (2013). Metodologi Istinbath Muhammadiyah dan NU: (Kajian Perbandingan Majelis Tarjih dan Lajnah Bahtsul Masail). Ijtihad : Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam, 7(2), 183–202. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21111/ijtihad.v7i2.83
  28. James L.Peacock. (2016). Gerakan Muhammadiyah Memurnikan Ajaran Islam Di Indonesia. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
  29. Jusuf Amir Feisal. (1995). Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Gema Insani.
  30. Kasman. (2012). Hadist Dalam Pandangan Muhammadiyah. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
  31. Khairina, A. I. (2016). Kritik Epistimologi Nalar Arab Muhammad Abed Al-Jabiri. El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama, 4(1), 103–114. Retrieved from http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/washatiya/article/view/2353
  32. Khoiruddin Nasution. (2007). Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: ACAdeMIA dan TAZZAFA.
  33. Kulsum, U. (2005). Majlis Tarjih Muhammadiyah pada masa Pemerintahan Hindia Belanda 1927-1942:: Kajian Sejarah Pemikiran.
  34. Kuntowijoyo. (2006). Islam Sebagai Ilmu. Yogyakarta: Tiara Wacana.
  35. M.Amin Abdullah dkk. (2003). Metodologi Ilmu-Ilmu Keislaman. Yogyakarta: Suka Press.
  36. M Amin Abdullah. (2019). Fresh Ijtihad Manhaj Pemikiran Keislaman Muhammadiyah di Era Distrupsi. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
  37. Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah. (2017). Kurikulum Pendidikan Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) tahun 2017. Jakarta: Majelis DIKDASMEN PP Muhammadiyah.
  38. Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah. (2014). 100 Tokoh Muhammadiyah Yang Menginspirasi, ,( Yogyakarta: Gramasurya,2014), hlm 10. Lihat Pula. Yogyakarta: Gramasurya.
  39. Majelis Tarjih. (2007). Tanya Jawab agama 5. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
  40. Majelis Tarjih dan Tajdid. (2020). Sejarah Majelis Tarjih.
  41. Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2018). Himpunan Putusan Tarjih 3. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
  42. Muhammad Ali. (2010). Reinvensi Pendidikan Muhammadiyah. Jakarta: Al-Wasath.
  43. Mukti Ali. (1990). Ijtihad dalam pandangan Muhammad Abduh, Ahmad Dakhlan, dan Muhammad Iqbal. Jakarta: Bulan Bintang.
  44. Noeng Muhajir. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
  45. Pimpina Pusat Muhammadiyah. Keputusan Munas Tarjih XXV tentang Manhaj Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam. , (2000).
  46. Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (1987). Latihan Kader Tarjih Pemuda Muhammadiyah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Yogyakarta: Majelis Pustaka.
  47. Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kaidah Pokok Manhaj Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam. , (2001).
  48. Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2015a). Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
  49. Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2015b). No Title. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
  50. Rosyadi, I. (2011). Fatwa Tarjih dan Fikih Indonesia. Tajdida, 719483(0271), 17–39.
  51. Said Agil Husin al-Munawar. (2000). Munas Tarjih XXIV PP Muhammadiyah: Metodologi (Manhaj) Tarjih Muhmmadiyah Kritik dan Rekonstruksi. Malang: Majelis Tarrjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah dan Pusat Studi Islam dan Kemuhammadiyahan (PSIK) UMM.
  52. Santoso, M. A. F. (2016). Internasionalisasi Konsep Purifikasi. Muhammadiyah Studies, 1(1), 30–43.
  53. Suara Muhammadiyah. (2012). Membumikan Gerakan Pencerahan. Suara Muhammadiyah.
  54. Suara Muhammadiyah. (2014). Kiayi Dahlan dan Fiqh Tarjih. Gramasurya, 6.
  55. Suwarno. (2016). Pembaharuan Pendidikan Islam Sayyid Ahmad Khan dan KH Ahmad Dahlan. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
  56. Syafi’i Ma’arif. (1990). Pergumulan Pemikiran Dalam Muhammadiyah. Yogyakarta: SIP Press.
  57. Syamsul Anwar. (2020). Studi Hukum Islam Kontemporer. Yogyakarta: UAD Press.
  58. Syarif Hidayatullah. (2004). Muhammadiyah dan pluralitas agama di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  59. Taman Pustaka. (1921). Kitab Fiqh Jilid Telu. Yogyakarta: Taman Pustaka.
  60. Tim Pembinan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UMM. (1990). Muhammadiyah Sejarah Pemikiran dan Amal Usaha. Malang: Pusat Dokumentasi dan Publikasi Universitas Muhammadiyah Malang.
  61. Yazida Ichsan. (2016). Metamorfosis produk putusan tarjih dan implikasinya dalam penyusunan meteri pembelajaran al-Islam dan kemuhammadiyahan. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
  62. Yazida Ichsan. (2019). Rekonstruksi dan Pengembangan Meteri Al-Islam di Lembaga Pendidikan Muhammadiyah. Al-Manar, 8, 131–149.
  63. Yazida Ichsan, & dan Yusuf Hanafiah. (2020). Mistisisme dan Transendensi Sosio-Kultural Islam. Fikri : Jurnal Kajian Agama , Sosial Dan Budaya, 5.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2021-05-07
Published: 2022-06-10
Section: Artikel
Article Statistics: