Analisis EDFAT Perbandingan Fotografi Jurnalistik “Demo Save Reyog” di Radar Ponorogo dan Memo Ponorogo Edisi 8-9 April 2022

Ari Rahmadhani -  Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia
Ayub Dwi Anggoro* -  Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia
Niken Lestarini -  Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia
Fotografi jurnalistik di Radar Ponorogo dan Memo Ponorogo edisi “Demo Save Reyog” memberikan informasi mengenai aksi demo untuk melindungi reyog yang terjadi di depan Paseban Alun-Alun Kabupaten Ponorogo. Demo ini melibatkan para seniman reyog Ponorogo dari seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Ponorogo. Demo terjadi karena kesenian reyog Ponorogo yang kabarnya diklaim oleh negara lain dan untuk mendesak KEMENDIKBUD agar segera mendaftarkan kesenian reyog sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO dari Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara atau teknik dalam pengambilan fotografi jurnalistik saat terjadi peristiwa demo save reyog di depan Paseban Alun-Alun Kabupaten Ponorogo dengan analisis Metode EDFAT (Entire, Detail, Frame, Angel, Time).  Momentum yang tepat dan intensitas cahaya yang pas menghasilkan foto terlihat jelas. Serta memberikan interpretasi makna dari setiap fotografi jurnalistik di Radar Ponorogo dan Memo Ponorogo. Hasil dari analisis yang telah dilakukan pada foto jurnalistik tersebut, mendapatkan kesimpulan bahwa fotografi jurnalistik tersebut menggambarkan kecintaan masyarakat Ponorogo terhadap kesenian reyog untuk selalu menjaga dan melestarikan.
  1. Wardana, D. W. (2017). Disaat Fotografi Jurnalistik Bukan Sekedar Pemberitaan. Magenta| Official Journal STMK Trisakti, 1(01), 93-108.
  2. Jati, N. K. (2017). Hiperrealitas Fotografi Jurnalistik. Nirmana, 17(1), 16-21.
  3. Ambat, Y. T., Lesmana, F., & Wijayanti, C. A. (2019). Representasi Kekerasan dalam Foto-Foto di Buku Kumpulan Fotografi Jurnalistik “Unpublished”. Jurnal e-Komunikasi, 7(2).
  4. Wijaya, T. (2019). Foto Jurnalistik.
  5. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/8955/1/MUH. AGUNG HIDAYAT HARDI_Optimized.pdf
  6. Wahyu Budi Priyatna. MODUL PRAKTIKUM FOTOGRAFI UNTUK PUBLIKASI.Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor, 2009.
  7. Andreano, L. (2022, Mei Minggu). Asal Usul Reog Ponorogo Versi Bantarangin. (A.I. Murdani, A. Aminah, H. D. Pertiwi, S. L. Rosyida, & Y. Indratstuti, Pewawancara)
  8. Cangara, H. (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  9. Sugiono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
  10. Wijaya, T. (2014). Foto Jurnalistik. Jakarta: Kompas Gramedia.
  11. Idha, A., Aminah, A., Diah, H., Laila, S., Indrastuti, Y., & Darmadi, D. (2022). SEJARAH DAN FILOSOFI REOG PONOROGO VERSI BANTARANGIN. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 5(1), 72-79.
  12. Kusumaningrat, Hikmat & Purnama Kusumaningrat. (2006). Jurnalistik Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  13. Romli , Asep Syamsul M. (2014). Jurnalistik Online, Bandung. : Nuansa Cendikia
  14. Pradani, S. T., & Purwati, E. (2021). Analisis foto jurnalistik dengan pendekatan metode EDFAT (entire, detail, frame, angle, time) di Kompas. id edisi" usia demonstrasi di depan gedung DPR" 25 September 2019. COMMICAST, 2(2), 144-150.
  15. Berutu, D. I., & Isnaini, D. (2012). Analisis Foto Jurnalistik Mengenai Kerusuhan di Mesuji Lampung pada Harian Kompas. Jurnal. Universitas Sumatera Utara.
  16. Gardianto, G. R., & Setyanto, D. W. (2019). Kajian Jurnalistik Dengan Metode EDFAT Studi Kasus Foto Pilkada 2015 Harian Suara Merdeka. Gestalt: Jurnal Desain Komunikasi Visual, 1(1), 39-58.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2023-08-08
Published: 2022-08-01
Section: Articles
Article Statistics: