MENGURAI BENANG KUSUT PERSEPAKBOLAAN TANAH AIR (Sebuah Kajian Kritis terhadap Realitas Perebutan Kekuasaan di Ranah Publik)

Yusuf Adam Hilman* -  Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Unmuh Ponorogo, Indonesia

DOI : 10.24269/ars.v4i2.190

Abstraksi

Sepakbola sebagai salah satu hiburan yang banyak digandrungi oleh rakyat Indonesia, membuat praktik pengelolaansepakbola harus diselenggarakan secara baik berdasarkan asas profesionalitas, fairplay dan jugakemandirian, hal ini sangat penting mengingat sepakbola memerlukan sumberdaya pendukung yang besar, baik dalam hal materi maupun non materi, oleh karena itu keterlibatan berbagai pihak seharusnya bisa disikapi secara bijak, sehingga semangat sportifitas dan ketulusan dari steakholder harus selalu ditekankan. Konflik yang muncul terkadang disebabkan oleh beberapa hal, yakni: 1).Perbedaan Kepentingan antar steakholder persepakbolaan tanah air sehingga dapat menyulut konflik, 2). Alokasi kekuasaan dan kewenangan yang tidak merata, sehingga membuat steakholder persepakbolaan di tanah air saling berebut kekuasaan, 3). Munculnya orang kuat yang berada di luar sistem, yang sering mempengaruhi pemilik kewenangan dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan, sehingga membuat keputusan dan kebijakan yang diambil bersifat segmented oriented. Kondisi itulah yang sering membuat persepakbolaan tanah air menjadi tidak stabil, sehingga diperlukan langkah – langkah:1). Penyelesaian konflik melalui pendekatan persuasif  melalui aktor – aktor yang memiliki kewenangan supaya dapat duduk bersama dan membicarakan penyelesaian konflik, seperti yang pernah diupayakan oleh Menpora Roy Suryo, 2).Penyelesaian konflik melalui jalan penghentian aktivitas persepakbolaan secara total, kemudian membentuk dan memproyeksiakan persepakbolaan dengan orang – orang baru dan tenaga – tenaga profesional dari luar negeri, sehingga netralitasnya dapat dijaga, 3). Penyelesaian konflik melalui revolusi persepakbolaan tanah air, dengan merubah sistem pengelolaan persepakbolaan tanah air dan menghentikan campur tangan pemerintah, dan mengembalikan sepenuhnya kepada masyarakat, dengan asas: dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Kata Kunci : Konflik Sepakbola, Kekuasaan dan Kewenangan, di Ranah  Publik.

Keywords
Konflik Sepakbola, Kekuasaan dan Kewenangan, di Ranah Publik.
  1. Meriam Budiarjo. Dasar – dasar Ilmu Politik edisi revisi. Jakarta. Gramedia Pustaka. 2008.
  2. Philipus M. Hadjhon. Pengantar hukum Administrasi Indonesia - Introduction to Indoniesian Administrative Law. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. 2002.
  3. Ramlan Surbakti.Memahami Ilmu Politik. Jakarta. PT Grasindo. 2010.
  4. http://www.google.com
  5. http://kompasiana.com/yahya/doang/alasanPSSI/membuat/KLB/18maret/diAncol
  6. http://sport.detik.com/read/2011/11/27/019
  7. http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist
  8. http:/Aristopangaribuan.wordpress.com/2015
  9. http://kompasiana.com/hr76211/liga-stop-apa-PSSI-peduli-dengan-nasibklub
  10. http://antaranews.com/berita/505457/pssi-siap-jalankan-kembali-kompetisi-ISL

Full Text:
Article Info
Submitted: 2016-08-05
Published: 2016-08-05
Section: Artikel
Article Statistics: