BUDAYA POLITIK DAN KWALITAS DEMOKRASI DALAM PILKADA 2015-2020 (Studi pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak Pertama di Indonesia)

Wilda Rasaili* -  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja Sumenep, Indonesia

DOI : 10.24269/ars.v4i2.185

Abstraksi

Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) serentak 2015 merupakan pengalaman pertama dalam sejarah pemilu di Indonesia, pengalaman ini menandakan bahwa indonesia termasuk salah satu mercusuar negara demokrasi terbesar setelah United Nation. Kwalitas Demokrasi harus dilihat dari sejauh mana budaya politik masyarakt dalam pilkada. Budaya politik yang dimaknai sebagai orientasi kognitif, efektif dan evaluative terhadap system politik atau prilaku politik masyarakat menguji kwalitas demokrasi. Budaya politik Indonesia Adalah mixed political culture, sebuah kombinasi dari budaya politik, parochial, kaula dan partisipan.  Dalam pilkada serentak 2015 sikap politik masyarakat ditunjukkan dengan partisipasi memilih mencapai 70 persen dengan indikasi yang cukup tinggi, tetapi sisilain banyaknya gugatan yang mencapai 167 mengindikasikan banyaknya pelanggaran dan kecurangan yang menunjukkan lemahnya political well masyarakat. Dari itu kwalitas budaya politik masyarakat masih terjebak dalam angka-angka pemilih bukan nilai dan marwah demokrasi, berupa minimnya pelanggaran, kebebasan memilih bukan karena money politic, intervensi pemerintah maupun lembaga pemilu.

Kata Kunci : Budaya Politik, Demokrasi, Pilkada 2015
Keywords
Budaya Politik, Demokrasi, Pilkada 2015
  1. A. Rahman, 2007, “Sistem Politik Indonesia”, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  2. Adnan Buyung Nasotion, 2011. “Demokrasi Konstitusional”, Jakarta: PT. Media Kompas Nusantara hal.
  3. Almond dan Verba, 1984. Almond, Gabriel A.; Verba, Sidney (1984). Dalam edisi terjemahan, Sahat Simamora, “Budaya Politik Tingkah Laku Politik danDemokrasi di Lima Negara”Jakarta: Bina Aksara.
  4. Budi Mulyana, 2015, “Budaya Politik Indonesia dalam Perspektif Pembangunan Politik”, Jurnal Aspirasi Vol. 5 No 2 februari 2015.
  5. Ismatillah A Nu’ad, Forum Demokrasi dan Pilkada Serentak, Institute for Social Research and Development, diakses dari http://www.sinarharapan.co/news/read/151216023/forum-demokrasi-dan-pilkada-serentak pada 15 januari 2016
  6. Kacung Marijan, 2012, “Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca Orde baru” Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  7. Larry Diamond, 2008. “Democratic Development and Economic, Development – Linkages and Policy Imperatives” yang disampaikan padaInternational IDEA Democracy Round Table in Partnership with CSDS, New Delhi, 17-18 Juni2008.
  8. Moh. Mahfud MD, 2016 “Politik Hukum Pasca Reformasi”. Makalah diseminarkan di Universitas Wiraraja Sumenp, 17 Pebruari 2016.
  9. Nurcholis Madjid, 2004, “Indonesia Kita”, Jakarta: Universitas Paramadina.
  10. Sahya Anggara, 2013, “Sistem Politik Indonesia”. Bandung: Pustaka setia
  11. Kompas. “KPU. Partisipasi Pemilih pada Pilkada serentak mencapai 70 persen”, diakses dari pada 22 Januari 2016.
  12. Kpu, KPU provinsi dan KPU kabupaten Kota tetapkan pilkada 20015, dari di, diakses pada 20 Januari 2016.
  13. Mahkamah konstitusi, “ratusan Gugatan berppotensi tak diproses”, dapat dilihat di , diakses pada 20 Januari 2016.
  14. Mahkamah konstitusi, dapat dilihat di , diakses pada 20 januari 2016
  15. metroTvnews, “Partisipasi pemilih dalam pilkada serentak baru 69 persen”, diakses di , pada 22 Januari 2016.
  16. Nasional republika, “lembaga survei, partisipasi pemilih dalam pilkada serentak rendah”, diakses dari , pada 22 januari 2016.
  17. Nasional kompas, “sebanyak 167 calon di Pilkada serentak merupakan petahana” diakses dari , pada 22 Januari 2015.
  18. Nasional sindo, memalukan kwalitas demokrasi indonesia jadi dibawah timor leste, dapat dilihat di , diakses pada 20 Januari 2016
  19. Nasional tempo, MK hanya terima tujuh gugatan sengketa pilkada 2015“, diakses di , pada 28 Januari 2016.
  20. Sinar harapan, “partisipasi masyarkat turun 20 persen”diakses di , pada 20 Januari 2016.
  21. Skala survei, “jumlah calon petahana pilkada 2015 dan proporsi menang-kalah”, diakses di < http://skalasurvei.com/jumlah-calon-petahana-pilkada-2015-dan-proporsi-menang-kalah/>, pada 28 Januari 2016
  22. Suara, “LSI, 70 persen petahana menang dalam pilkada serentak”, diakses di , pada 28 Januari 20016.
  23. Suara, “partisiasi masyarakat dalam pilkada serentak 2015 turun 20 persen”, , pada 20 januari 2016.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2016-08-05
Published: 2016-08-05
Section: Artikel
Article Statistics: