Praktik Kecantikan Tanpa Izin Sebagai Tindak Pidana: Upaya Hukum Dalam Pemulihan Kerugian Korban
DOI:
https://doi.org/10.24269/ls.v9i3.11893Abstract
The development of the beauty industry in Indonesia has contributed to the rise of illegal beauty practices carried out by non-medical personnel without official permits, which can jeopardize the health and safety of consumers. These unlicensed beauty practices constitute a violation of the Medical Practice Act, which prohibits non-medical service providers from performing medical procedures without authorization. This study aims to analyze unlicensed beauty practices as criminal acts and the legal avenues available for victims to seek compensation for damages. The research method employed is a literature review, analyzing regulations, scientific journals, and relevant cases. The results of the study show that unlicensed beauty practices not only violate administrative aspects but also pose significant health risks. Victims can seek compensation through criminal and civil legal channels; however, challenges in law enforcement and the low level of public legal awareness hinder recovery efforts. This study provides recommendations to improve supervision, strengthen regulations, and raise public awareness about the dangers of illegal beauty practices.
References
Akbar, F., Triana, Y., & Afrita, I. (2024). Tanggungjawab Hukum Tukang Gigi Terhadap Konsumen atas Ti ndakan yang Dilakukan Diluar Kewenangan. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5, 936–973.
Andini, F., & Zulham. (2023). Pertanggungjawaban Dokter Kecantikan terhadap Konsumen pada Informasi Produk Krim Wajah. Journal of Education Research, 4(2), 706–714. https://www.jer.or.id/index.php/jer/article/view/259%0Ahttps://www.jer.or.id/index.php/jer/article/download/259/186
Apriani, R., Iman, C. H., & Zubaedah, R. (2019). Responsibilities of Businessmen on Consumers Due To Illegal Beauty Clinical Practices in Karawang. Jurnal IUS Kajian Hukum Dan Keadilan, 7(2), 250–262. https://doi.org/10.29303/ius.v7i2.621
Babys, C., Dioniki, R., & Yusuf, H. (2024). Iss Dunia Kedokteran : Sengketa Medis “ Malpraktik †Kedokteran Di Klinik Kecantikan Dan Dampaknya Terhadap Pasien ( Konsumen ) Medical World : Medical Disputes On Medical “ Malpractice †In Beauty Clinics And Its Impact On Patients ( Consumers ). November, 5140–5150.
Ernanda, A. D., Salsabila, M. P., & Albitya, D. K. (2025). Legal Perspectives on Consumer Protection and Overclaims in Skincare Products during the Cancel Culture Era. February.
Fauzi, H., & Faniyah, I. (2025). Jurnal Sakato Ekasakti Law Review Penyidikan Pelanggaran Praktek Tanpa Izin Oleh Tenaga Non Medis Dalam Tindakan Medis Kecantikan. 4(1), 1–11.
Hafrida, & Usman. (2024). Buku Keadilan Restoratif (Restorative Justice) dalam Sistem Peradilan Pidana: Vol. 15.5x23 (pp. viii–104).
Halim, R. S., Chandra, T. Y., & Mau, H. A. (2023). Pemenuhan Hak Restitusi Terhadap Korban Tindak Pidana Kelalaian Medis di Indonesia. Jurnal Multidisiplin Indonesia, 2(9), 3048–3075. https://doi.org/10.58344/jmi.v2i9.580
Harum, V. M., & Soemartono, G. P. (2024). Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Elektronik Kosmetik Tanpa Izin Edar. Jmpis, 5(4), 939–952. https://dinastirev.org/
Mulyadi, M., & Rosmalinda, D. (2024). Restitusi: Hak Mutlak Bagi Korban Tindak Pidana.
Nugraha, A., Adriawan, D., Tawang, D., Nugraha, A., Adriawan, D., & Tawang, D. (2009). Perbuatan Pidana Terhadap Pengedaran Kosmetik Yang Tidak Memiliki Izin Edar. 1–27.
Pakpahan, K., Widiyani, H., Veronica, V., & Kartika, S. (2021). Perbandingan Perlindungan Hukum Pasien Korban Malpraktek Bedah Plastik Di Indonesia Dan Korea Selatan. Jurnal IUS Kajian Hukum Dan Keadilan, 9(1), 221–235. https://doi.org/10.29303/ius.v9i1.826
Prameswari, A. A., Mangara, G., & Rudi, R. (2021). Deferred Prosecution Agreement: Mekanisme Pertanggungjawaban Tindak Pidana Korporasi terhadap Perusakan Lingkungan Melalui Paradigma Restorative Justice. Jurnal Hukum Lex Generalis, 2(12), 1200–1222. https://doi.org/10.56370/jhlg.v2i12.154
Purwanti, N. P. (2024). Maraknya peredaran kosmetik tanpa izin bpom dalam praktik jual-beli di e-commerce. 12(03), 1084–1095.
Safitri, A., Zainah, Z. O., Ainita, O., Studi, P., Hukum, I., Hukum, F., Lampung, U. B., Bandar, K., Lampung, P., & Safitri, A. (2024). Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pengedaran Produk Kecantikan Ilegal Tanpa Badan Pengawas Obat dan Makanan ( Studi Putusan Nomor 418 / Pid . Sus / 2023 / PN Tjk ). Qistina: Jurnal Multidisiplin Indonesia, 3(1), 217–233.
Shafira, N., & Simatupang, N. (2023). Pertanggungjawaban Hukum Klinik Kecantikan Yang Menimbulkan Kerugian Pada Pasien Korban Malpraktik. EduYustisia : Jurnal Edukasi Hukum, 2(2), 7–12. https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/ey/article/view/18092
Silalahi, A. K., Saimima, I. D. S., & ... (2023). Pertanggungjawaban Hukum Dokter Atas Tindakan Medis Yang Menyebabkan Hilangnya Nyawa Pasien. Mandalika ISSN 2721, 723–738. https://ojs.cahayamandalika.com/index.php/JCM/article/view/1946
Winata, M. G. (2022). Perlindungan Hukum Bagi Korban Pengguna Produk Kosmetik Ilegal Berbahaya. Sapientia Et Virtus, 7(1), 34–43. https://doi.org/10.37477/sev.v7i1.343
Wiranu, S. F., Alam, D., Muhammad, D., & Fadhillah, R. (2023). Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Bagi Pasien yang Mengalami Malpraktek. Lex Veritatis, 2(1), 86–93. https://ejournal.unis.ac.id/index.php/JournalMahasiswa/article/view/3479
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Legal Standing : (Jurnal Ilmu Hukum) is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.