Analisis perbandingan Bahan Bakar Bioetanol Dari Limbah Kulit Singkong Dengan Pertamax terhadap performa mesin sepeda motor matic

Wahyu Sadewo -  Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia
Kuntang Winangun* -  Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia
Yoyok Winardi -  Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia

DOI : 10.24269/jtm.v4i02.10070

Perkembangan dunia otomotif sangatlah pesat di Indonesia terdapat beberapa jenis kategori motor diantaranya motor matic. Dari motor matic ini sangat diperhatikan adanya fenomena dengan jumlah konsumsi bahan bakar. Penelitian ini menggunakan bahan bakar bioethanol dari limbah kulit singkong dengan campuran pertamax. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana performa mesin dan konsumsi bahan bakar pada sepeda motor matic 4 tak menggunakan tiga variasi campuran bioetanol dan pertamax dengan perbandingan (20%:80%, 40%:60, 60%:40%). Dari hasil pengujian daya torsi nilai tertinggi pada 12,43 Nm pada campuran bioetanol 20%. Hasil dari daya dengan nilai tertinggi 13,32 Hp pada campuran bioetanol 20%. Hasil dari konsumsi bahan bakar terendah pada campuran bioetanol 20% dengan nilai 0,110 lt. Pada hasil emisi HC nilai terendah didapatkan pada campuran bioetanol 20% dengan nilai 977 ppm. Hasil CO yang dihasilkan nilai terendah pada campuran bioetanol 20% dengan nilai 0,39% vol. Pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwasanya penggunaan campuran 20% lebih baik dikarenakan torsi dan daya yang dihasilkan lebih tinggi dan konsumsi bahan bakar yang dihasilkan campuran 20% lebih rendah dibandingkan dengan campuran 40%, campuran 60%, dan pertamax murni.
  1. N. Woyati, “Analisis Permintaan Sepeda Motor Matic Di Kota Semarang” Jurnal Universitas Diponegoro vol. 8, no. 1, 2010.
  2. T. Produktivitas and K. Karyawan, Jurnal Tenik “Fakultas teknik universitas pancasakti tegal 2019,” 2019.
  3. R. C. Krismanuel, “Analisis Bahan Bakar Bioetanol E100 Dari Limbah Kulit Pisang Terhadap Performa Mesin Sepeda Motor Matic 4 Tak,” vol. 01, pp. 39–44, 2021.
  4. M. A. Kholil, “Analisis Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif" Jurnal Program Studi Diploma Iii Teknik Elektronika,” 2011.
  5. H. Javadikasgari, E. G. Soltesz, and A. M. Gillinov, “Surgery for Atrial Fibrillation,” Atlas of Cardiac Surgical Techniques. pp. 479-488, 2018.
  6. Y. Agus Winoko, A. Setiawan, M. Esculenta, “Pemakaian Bioetanol pada Mesin Bensin 4-Langkah Satu Silinder,”J. Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang Semin. Nas. Rekayasa Teknol. Manufaktur, vol. 2, no. 2022, 2022.
  7. Cahyono, “Pengaruh Campuran Bioetanol Dengan Pertamax Terhadap Performa Mesin Motor 4,” Skripsi Jur. Tek. MESIN Fak. Tek. Universitas Negeri Semarang, p. 76, 2015.
  8. R. P. Perdana, B. P. Ilman, “Uji Karakteristik Daya, Torsi, Konsumsi Bahan Bakar, dan Emisi Gas Buang Motor 4 Langkah Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Etanol”, J. Teknik, 2022
  9. A. Artiyani and E. S. Soedjono, “Bioetanol Dari Limbah Kulit Singkong Melalui Proses Hidrolisis Dan Fermentasi Dengan Saccharomyces cerevisiae,” Pros. Semin. Nas. Manaj. Teknol. XIII, pp. 1–8, 2011.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2024-08-15
Published: 2024-11-06
Section: Articles
Article Statistics: