Pengaruh Theory of Planned Behavior dan Komitmen Profesional Terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing (Studi Kasus Pada Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Muhammdiyah Ponorogo Angkatan Tahun 2019)

Nur Hafifah Nafita Sari* -  Universitas Muhammdiyah Ponorogo, Indonesia
Khusnatul Zulfa Wafirotin -  , Indonesia
Nurul Hidayah -  , Indonesia

DOI : 10.24269/10.24269

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Theory Of Planned Behavior (Attitude Toward Behavior, Subjective Norm, Perceived Behavioral Control) dan Komitmen Profesional terhadap intensi melakukan whistleblowing (pengungkapan kecurangan). Pengujian dilakukan pada mahasiswa S1 akuntansi Angkatan tahun 2019 Fakultas Ekonomi Universitas Muhammdiyah Ponorogo..”Populasi dalam penelitian ini berjumlah 88 mahasiswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan metode purposive sampling. “Data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang berjumlah 88. Data tersebut diolah menggunakan aplikasi Statistical Product And Service Solution atau SPSS versi 26 for windows. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Attitude Toward Behavior berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi melakukan Whistleblowing. (2) Subjective Norm berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi melakukan Whistleblowing. (3) Perceived Behavioral Control berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi melakukan Whistleblowing. (4) Komitmen Profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi melakukan Whistleblowing. (5) Attitude Toward Behavior, Subjective Norm, Perceived Behavioral, dan Komitmen Profesional secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Intensi Melakukan Whistleblowing.

Keywords
Theory Of Planned Behavior, Attitude Toward Behavior, Subjective Norm, Perceived Behavioral Control, Komitmen Profesional, whistleblowing.
  1. Ajzen, I. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50: 179-211.
  2. Elias. (2008). Auditing Student Professional Commitment and Anticipatory Socialization and Their Relationship to Whistleblowing, Managerial Auditing Journal. Vol. 23, No. 3: 283-294.
  3. Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan IBM Program SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  4. Handika, Mellisa Fitri Dwi, dan Dwiyani Sudaryanti. 2017. “Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Niat Mahasiswa Melakukan Tindakan Whistleblowing (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi STIE Asia Malang).” Jurnal Jibeka 11 (1): 56–63.
  5. Kreshastuti, D. Kurnia. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Auditor untuk Melakukan Whistleblowing. Skripsi Universitas Diponegoro: Semarang.
  6. Mela, Nanda Fito, Arumega Zarefar, dan Andreas. 2016. “The Relationship of Profesional Commitment of Auditing Student and Anticipatory Socialization toward Whistleblowing Intention.” In 3rd Global Conference on Business and Social Science, 219:507–12. Kuala Lumpur, Malaysia.
  7. Poluakan, Marselino Jeheskiel, David Paul Elia Saerang, and Robert Lambey. 2017. “Analisis Persepsi Atas Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keinginan Seseorang Menjadi Whistleblower” 5 (2): 2695–2705.
  8. Sari, Ratna Chandra. 2018. Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi
  9. Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Perlakuan Bagi Pelapor Tindak Pidana (Whistleblower) dan Saksi Pelaku yang Berkerjasama (Justice Collaborators) di Dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu
  10. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2022-08-19
Published: 2023-07-06
Section: Articles
Article Statistics: