Political Policy Analysis of the National Education Budget In Islamic Education Studies

Firman Mansir* -  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia

DOI : 10.24269/ijpi.v4i2.1992

This research reviews about national education budget in the study of Islamic education policy. The federal education budget is part of the political education policy in Indonesia. The politic of education budget can be realized through systems made in a country. Government policy regarding education budget allocation of 20% is by the mandate of the 1945 constitution as included in the Draft State Revenue and Expenditure Budget (RAPBN). It is explained explicitly in the Statute of National Education System No.20 Year 2003 in article 49. This policy also becomes a lantern which can ease the economic burden of the poor to send their children to school because they have received funding from the government. However, the realization of the budget education of 20% may not be disbursed according to the benchmark percentage. Besides, there is Islamic education which has its institution in managing educational practices. This research was qualitative by collecting literature data from various primary and secondary references. Politic in education budget can make people more eager if all policy can protect other educational components, especially in the realm of Islamic education.

Penelitian ini mengulas tentang anggaran pendidikan nasional dalam studi kebijakan pendidikan Islam. Anggaran pendidikan federal adalah bagian dari kebijakan pendidikan politik di Indonesia. Politik anggaran pendidikan dapat diwujudkan melalui sistem yang dibuat di suatu negara. Kebijakan pemerintah tentang alokasi anggaran pendidikan sebesar 20% adalah dengan mandat UUD 1945 sebagaimana tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN). Hal ini dijelaskan secara eksplisit dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dalam pasal 49. Kebijakan ini juga menjadi lentera yang dapat meringankan beban ekonomi orang miskin untuk menyekolahkan anak-anak mereka karena mereka telah menerima dana dari pemerintah. Namun, realisasi anggaran pendidikan 20% tidak dapat dicairkan sesuai dengan persentase patokan. Selain itu, ada pendidikan Islam yang memiliki institusi dalam mengelola praktik pendidikan. Penelitian ini adalah kualitatif dengan mengumpulkan data literatur dari berbagai referensi primer dan sekunder. Politik dalam anggaran pendidikan dapat membuat orang lebih bersemangat jika semua kebijakan dapat melindungi komponen pendidikan lainnya, terutama di bidang pendidikan Islam.
Keywords
Political Education, Policy, and Islamic Education
  1. Aqil, D. (2018). Building Religious Characters Through a Biological Perspective. AL-HAYAT: Journal Of Islamic Education, 2(2), 156-166.
  2. Bengtsson, Stefan, Lars (2016). Hegemony and the politics of policymaking for education for sustainable development: A case study of Vietnam. The Journal of Environmental Education, 47 (2), 77-90.
  3. Darmaningtyas. (2005). Pendidikan Rusak-Rusakan. Yogyakarta: LkiS.
  4. Discontinuities (Spain 1936–1939). Journal Paedagogica Historica, 51 (4), 405-417.
  5. Educational politics in the post-war period. Journal History of Education, 46 (6), 768-787.
  6. Feuerstein, Abe. (2015). Parental Trigger Laws and the Power of Framing in Educational Politics. Journal education policy analysis archives, 23 (79), 1-32.
  7. Freire, Paulo. (2007). Politik Pendidikan: Kebudayaan, Kekuasaan dan Pembebasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  8. Hing, Lee, Kam. (2005). Education and Politics in Indonesia 1994-1965. Kuala Lumpur: University of Malaya Press.
  9. Ikhwan, A. (2014). Dinamika Kajian Islam di Indonesia dan Malaysia, Malang: IIUM Malaysia & Postgraduate UIN Malang Indonesia, Proceeding: The Development of Islamic Studies in Indonesia and Malaysia International Seminar, 263-276.
  10. Ikhwan, A. (2017). Development Of Quality Management Islamic Education In Islamic Boarding School (Case Study Madrasah Aliyah Ash Sholihin). AL-HAYAT: Journal Of Islamic Education, 1(1), 91-117. Retrieved from https://alhayat.or.id/index.php/alhayat/article/view/7
  11. Ikhwan, A., Tri Fauzi, F. (2018). Islam and Civilization: Islam as Source of Value for Human Life. WESTECH 2018, December 08, Medan, Indonesia. Copyright © 2019 EAI. DOI: 10.4108/eai.8-12-2018.2283958
  12. Susetyo, Beny. (2005). Politik Pendidikan Penguasa. Yogyakrta: LkiS.
  13. Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI). (2002). Jakarta: Balai Pustaka.
  14. Mastuhu. (2004). Menata Ulang Pemikiran Sistem pendidikan Nasional dalam Abad 21. Yogyakarta: Safiria Insania Press.
  15. Muhammad, Rifai. (2011). Politik Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Ar Ruz Media.
  16. Muhayat, I. (2018). Accreditation Policy and Quality of Higher Education. AL-HAYAT: Journal Of Islamic Education, 2(1), 89-104. Retrieved from https://alhayat.or.id/index.php/alhayat/article/view/18
  17. Nanang, Fatah. (2009). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja RosdaKarya.
  18. Rosser, Andrew & Anuradha Joshi. (2013). From User Fees to Fee Free: The Politics of Realising Universal Free Basic Education in Indonesia. Journal of Development Studies, 49 (2), 175-189.
  19. Rohmad, A. (2014). Pendidikan Formal Sebagai Pelestari Tata-Nilai dan Pembaru Kebudayaan. Edukasi: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 507-532.
  20. Rohmad, A. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Perspektif Islam Pada Pemerintahan Era Reformasi. Edukasi: Jurnal Pendidikan Islam. 1(2).
  21. Suyatno. (2011). Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
  22. Sulton. (2016). REALITAS PENDIDIKAN NILAI DI LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT. Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 1(2), 28-51. doi:http://dx.doi.org/10.24269/ijpi.v1i2.168
  23. Siddiq, U., & Istifadah, L. (2018). Inclusive Curriculum Education Modification Management (Case Study at Ponorogo National Immersion Primary School). AL-HAYAT: Journal Of Islamic Education, 2(2), 167-177. doi:10.35723/ajie.v2i2.28
  24. Sidiq, U & Ikhwan, A. (2018). Local Government Policy Regarding Mandatory Students Diniyah Takmiliyah in Indramayu Regency, KARSA: Journal of Social and Islamic Culture, 26(1), 70-90, doi: 10.19105/karsa.v26i1.1418.
  25. Tilaar, H.A.R & Riant Nugroho. (2009). Kebijakan Pendidikan: Pengantar untuk Memahami Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  26. Undang-Undang Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pub. L. No. 1 (2003). Jakarta.
  27. Viñao, Antonio. (2015). Politics, education and pedagogy: ruptures, continuities and
  28. Wahyudi, A., & Che Noh, M. (2019). Mandatory Application of Diniyah Madrasah (Basic Islamic Studies) at Formal Schools: Regional Government Policy Studies. Istawa: Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 31-49. doi:http://dx.doi.org/10.24269/ijpi.v4i1.1668
  29. Wedin, Tomas. (2017). In praise of the present: the pupil at the centre in Swedish
  30. Yamin, Moh. (2009). Menggugat Pendidikan Indonesia:Belajar dari Paulo Friere dan ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Ar Ruz Media.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2019-10-01
Published: 2019-11-11
Section: Table of Contents
Article Statistics: