Strategi pembangunan pariwisata internasional berbasis pertanian organik “shining batu”

Yusuf Adam Hilman* -  Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Indonesia

DOI : 10.24269/ars.v5i1.402

Natural potential and also local knowledge possessed by Batu, a great asset that can be implied to improve the welfare of the community, through the program "Shining Batu". This study aims to look at how the tourism development strategy undertaken by the City of Batu. This study used qualitative methods, with some data collection techniques, such as: interviews, documentation, Batu via Program "Shining Batu" want to change Batu become central areas of organic farming, based tourism International, therefore, the development program of the region, the perceived has a lot of benefits to the people of Batu. At the core strategies that do include several steps, namely: mapping the existing potential, then design and validate the rule of law as the foundation for the implementation of the program, which is the umbrella law, after which it then processes Sounding program through the activities - the activities and the media.

Keywords
Regional Development, Innovation, Program Shining Batu, Tourism, Organic Farming.
  1. Angka, K. B. dalam. (2013). Kota Batu. BPS Profile Kota Batu, (Kota Batu dalam Angka), 1–11.
  2. Atantia Riski Ananda. (2007). pembentukan KWK tahun 2007 tidak komunikatif kepada masyarakat Kungkuk secara utuh karena hanya melibatkan penggagas saja yaitu pihak perhotelan dan beberapa anggota masyarakat. Komunikasi di tingkat penggagas berjalan komunikatif-diskursif karenan ditunj. Skripsi Universitas Brawijaya Malang, 1(Pariwisata), 49.
  3. Fadlina, I. M., Supriyono, B., & Soeaidy, S. (2013). Perencanaan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan (Kajian tentang Pengembangan Pertanian Organik di Kota Batu) Sustainable Development of Agrocultural ( Studies on Organic Agricultural Development in Batu City ). J. Pal UB, 4(1), 43–57.
  4. Intyaswono, S. (2016). Peran Strategi City Branding Kota Batu Dalam Trend Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Studi Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu). Jurnal Administrasi Bisnis, 30 (1), 65–73.
  5. Jupir, M. M. (2013). Implementasi Kebijakan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal. Journal Of Indonesian Tourism and Development Studies, 1(1), 28–37.
  6. Miladiyah, U. R. (2014). Strategy Competitive Advantage untuk membangun City Branding Kota Batu Sebagai Kota Wisata. Skripsi Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang, (Pariwisata), 2014.
  7. Nurhidayati, S. E. (2009). Sistem Pariwisata di Agropolitan Batu Daftar Isi. Media Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 22(1), 76 – 85.
  8. Priambodo, M. P. (2015). Implementasi Kebijakan Ekonomi Pariwisata dan Perwujudan Pemberdayaan Masyarakat di Kota Batu. Jesp, 7(2), 27–34.
  9. Putra, R. N. (2015). Implementasi Kebijakan Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Di Kota Batu Sebagai Kawasan Agropolitan. Kebijakan Dan Manajemen Publik, 3(Kebijakan), 71–80.
  10. Somantri, G. R. (2005). Gumilar Rusliwa Somantri. Jurnal Sosial Humaniora Makara UI, 9(2), 57–65.
  11. Suwandono, M. S. dan D. (2015). Perencanaan Desa Wisata Dengan Pendekatan Konsep Community Based Tourism ( CBT ) Di Desa Bedono ,. Jurnal Ruang UNDIP Semarang, 1(2), 61–70.
  12. Visi & Misi Pemerintah Kota Batu diakses dari http://shining-batu.com/visi-misi-kota-wisata-batu pada 20 Agustus 2016
  13. Yeni Rosita. 2016. Aspek Hukum Perjanjian Kerjasama Usaha Pengelolaan Pariwisata Daerah Dihubungkan Dengan UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan www.http://repository.unpas.ac.id/.../1/Jurnal%20Yeni%20Rosita%20MIHl.doc pada 20 Agustus 2016

Full Text:
Article Info
Submitted: 2017-03-31
Published: 2017-01-01
Section: Artikel
Article Statistics: