UMPAN BALIK PENERAPAN IMBAL JASA LINGKUNGAN PADA PENGELOLAAN DAS DENGAN PEMKO PAYAKUMBUH

Jamilah Munir* -  UNIV Tamansiswa Padang, Indonesia
Isril Berd -  Universitas Andalas, Padang, Indonesia
Nefilinda Nefilinda -  STKIP PGRI Sumatera Barat, Indonesia
Agus Teguh Prihartono -  STIKESI Padang, Indonesia

DOI : 10.24269/adi.v5i1.2584

Imbal Jasa Lingkungan (IJL) atau payment environment services (PES) suatu upaya yang diterapkan dan disetujui oleh undang-undang terhadap perhatian pada lingkungan dari apa yang sudah diperoleh dari lingkungan dalam mengelola Daerah Aliran Sungai (DAS). Tujuan kegiatan adalah melakukan studi lapangan penerapan imbal jasa lingkungan dan mendapatkan umpan balik kegiatan pengelolaan lingkungan oleh Pemda Kota Payakumbuh. Kegiatan dilaksanakan pada Bulan Desember 2019, tim Forum DAS Kota Padang yang terdiri dari 5 orang dari berbagai universitas melakukan kunjungan kerja selama 2 hari ke Pemda Payakumbuh. Kegiatan ini diinisiasi oleh pemda di kantornya di ruangan aula di lantai 2 pada gedung tersebut. Kegiatan dimulai pada pagi hari acara presentasi dan mendapatkan umpan balik kegiatan pengelolaan DAS dan kunjungan ke lapangan dengan meninjau lokasi sungai yang sudah dinormaliasasi yang digunakan airnya untuk sumber air baku PDAM, meninjau embung. Pada kegiatan yang sudah dilakukan tersebut diperoleh bahwa Pemko Payakumbuh belum melaksanakan IJL pada prinsipnya bersedia untuk melakukan program IJL dengan terus mencermati hal-hal apa saja yang bisa dilakukan dalam mewujudkannya. Mereka juga telah memahami pentingnya IJL walaupun secara umum mereka sudah menerapkan CSR bagaimana sungai dan hutan ditata serta sampah tidak dibuang sembarangan.

Keywords
Air baku; Daerah Aliran Sungai Batang Agam; Imbal Jasa Lingkungan; Kota Payakumbuh
  1. Indonesia, O. J. K. R. (2014). Peraturan Otoritas jasa Keuangan No.6/POJK.05/2014. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.
  2. Safitriani, A. Y. U. (2012). Analisis Willingness To Pay Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Respon Jasa Angkutan Barang Terhadap Kenaikan Harga Bbm ( Kasus : Mobil Pick Up di Wilayah Jakarta dan Bogor ). Bogor.
  3. Wahyuni, N., Setiawan, H., & Tua, T. P. (2015). Analisa Ability To Pay Dan Willingness To Pay Pengguna Jasa Angkutan Umum ( Studi Kasus : Perum Damri ). Jurnal Fondasi, 4(2), 31–38.
  4. Hasbiah, A., Rochaeni, A., Sutopo, A. F., (2018). Analisis Kesediaan Membayar ( Willingness To Pay ) Dan Kesediaan Untuk Menerima Kompensasi ( Willingness To Accept ) Dari Keberadaan Tempat Penampungan Sementara Ciwastra Dengan Contingent Valuation
  5. Method. Jurnal Infomatek, 20(2), 107–116.
  6. Rahim, I. R., Zakaria, R., & Sahlan, A. R. (2017). Studi Kemauan Membayar ( Willingness To Pay ) Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Elektronik Di Kota Makassar. KPE Unhas, 19(3), 1–20.
  7. Nawir, A.A, Murniati dan Lukas Rumboko (2008). Rehabilitasi hutan di Indonesia. Center for International Forestry Research (CIFOR).
  8. Utama, M., Bhuana, V., Huda, N., Donal, F., & Penaungan, R. (2018). Majalah BWS Sumatera 5. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, 44 halaman.
  9. Safitriani, A. Y. U. (2012). Analisis Willingness To Pay Dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Respon Jasa Angkutan Barang Terhadap Kenaikan Harga Bbm ( Kasus : Mobil Pick Up di Wilayah Jakarta dan Bogor ). Bogor.
  10. Sciences, C. of A. Pond Facts. Water Quality Concerns for Ponds (1998).
  11. Stone, N. M., & Thomforde, H. K. (2014). Understanding Your Fish Pond Water Analysis Report. Aquaculture/Fisheries. Arkansas.
  12. Adani, N. G., Muskanonfola, M. R., & Hendrarto, I. B. (2013). Kesuburan Perairan Ditinjau Dari Kandungan Klorofil-A Fitoplankton: Studi Kasus Di Sungai Wedung, Demak. Dipanegoro Journal of Maquares, 2(4), 38–45.
  13. Nawir, A.A, Murniati dan Lukas Rumboko (2008). Rehabilitasi hutan di Indonesia. Center for International Forestry Research (CIFOR).

Full Text:
Article Info
Submitted: 2020-04-18
Published: 2021-06-08
Section: Articles
Article Statistics: