Delasi Agama - Manusia dalam Spirit Pancasila (Membangun Egalitarianisme dalam Kemerdekaan Keyakinan)

Mohammad Miftahusyai’an* -  UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia
Galih Puji Mulyoto -  UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia

DOI : 10.24269/jpk.v5.n2.2020.pp44-53

Secara historis nilai-nilai Pancasila telah lama hidup dalam nurani bangsa Indonesia. Manusia dalam sejarah telah lama belajar tentang cara berdialog dengan agama. Misalnya, pada persoalan yang akan datang mungkinkah masyarakat Indonesia membangun gerakan sosial dengan bersumber pada sila pertama Pancasila, menghasilkan pemahaman agama sebagai ajaran nilai-nilai kenegaraan dan kebangsaan melalui rekayasa sosial sekaligus sebagai sebuah pendekatan. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menelaah dan mengidentifikas jurnal, buku, dokumen (baik bentuk cetak maupun elektronik) serta sumber-sumber bahan informasi yang dianggap sesuai dengan penelitian ini. Analisis data menggunakan pengkajian dan perbandingan terhadap data yang ditemukan secara sistematis. Hasil penelitian bahwa agama menjadi bagian dalam diri manusia dalam membentuk kepribadian manusia seutuhnya. Masyarakat terwujud sebuah fenomena religius yang dibutuhkan dalam segala bentuk aktifitasnya. Religius yang terbentuk sejatinya sebuah aturan yang mendasari tingkah laku dan sikap manusia. Hal ini terbentuk sebagai pola yang khas dan unik. Pancasila hadir sebagai spirit dalam memberikan jalan tengah yang terwujud dalam sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa. Mengandung arti harapan dan gagasan terkait Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Keterkaitan agama dan pancasila tidak dapat dipisahkan sebagai perisai yang membentengi segenap warga negara Indonesia di tengah perkembangan zaman

Relation of Religion - Humans in the Spirit of Pancasila (Building Egalitarianism in Freedom of Belief). Historically the values of Pancasila have long lived in the conscience of the Indonesian people. Humans in history have long learned about dialogue with religion. For example, in future problems it is possible for the Indonesian people to build a social movement based on the first principle of Pancasila, to produce an understanding of religion as a teaching of state and national values through social engineering as well as an approach. This research uses a library method with a qualitative approach. Data collection techniques by examining and identifying journals, books, documents (both printed and electronic forms) and sources of information materials that are considered in accordance with this research. Data analysis uses assessment and comparison of data found systematically. The results of the study that religion is a part of human beings in shaping the whole human personality. Society manifests a religious phenomenon that is needed in all forms of its activities. Religiously formed is actually a rule that underlies human behavior and attitudes. This is formed as a unique and unique pattern. Pancasila exists as a spirit in providing a middle ground that is manifested in the first precepts of the Godhead. The meaning of hopes and ideas related to Pancasila is the source of all sources of law in Indonesia. The relation of religion and Pancasila cannot be separated as a shield that fortifies all Indonesian citizens in the midst of the times.

Keywords
Religion, Public, Belief in the one and only God.
  1. Capra, Fritjof. (2000). Titik Balik Peradaban (Sains, Masyarakat dan Kebangkitan Kebudayaan). edisi terjemahan. Bentang Budaya: Jogjakarta.
  2. Fukuyama, Francis. (1999). Social Capital and Civil Society. Prepared for delivery at the IMF Conference on Second Generation Reforms.
  3. Hammond, Phillip E. (2003). Pluralisme dan Hukum dalam Pembentukan Agama Sipil Amerika, dalam Robert N Bellah, et. al, Varieties of Civil Religion, Beragam Bentuk Agama Sipil dalam Beragam Bentuk Kekuasaan Politik, Kultural, Ekonomi, dan Sosial. Ircisod: Jogjakarta.
  4. Hasibuan, Muhammad Umar Syadat, 2008, Revolusi Politik Kaum Muda, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
  5. Koentjaraningrat (1994). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (Bunga Rampai). PT. Gramedia: Jakarta.
  6. Lauer, Robert. H, (1989). Prespektif Tentang Perubahan Sosial. Bina Aksara: Jakarta.
  7. Madjid, Nurcholish. (1997). Pelaksanaan Pancasila dan Demokrasi untuk Mewujudkan Ketahanan Nasional, dalam Nurcholish Madjid, Tradisi Islam Peran dan Fungsinya dalam Pembangunan di Indonesia. PARAMADINA: Jakarta.
  8. Marx, Karl, dan F. (1977). Engels, On Religion. Schocken Books: New York.
  9. Rahman, Budhy Munawar, Kata Pengantar dalam Komaruddin
  10. Hidayat dan Muhammad Wahyuni Nafis. (1995). Agama Masa Depan Prespektif Filsafat Perennial. PARAMADINA: Jakarta.
  11. Smith, Donald Eugene. (1985). Agama dan Modernisasi Politik (Suatu Kajian Analitis). CV. Rajawali Press: Jakarta.
  12. Suharno (2020) Urgensi Revitalisasi Pancasila dalam Membangun Karakter Kebangsaan. JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan), vol. 5, no. 1, p. 23-33, mar. 2020. ISSN 2527-7057. Available at: . Date accessed: 19 june 2020. doi:http://dx.doi.org/10.24269/jpk.v5.n1.2020.pp23-33.
  13. Sulianti, Ani; Efendi, Yusuf; Sa’diyah, Halimatus. (2020) Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan. JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan), Vol. 5, no. 1, p. 54-65, mar. 2020. ISSN 2527-7057. Available at: . Date accessed: 19 june 2020. doi:http://dx.doi.org/10.24269/jpk.v5.n1.2020.pp54-65
  14. Tilaar, H.A.R., Agama, Budaya dan Pendidikan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Penabur - No.19/Tahun ke-11/Desember 2012
  15. Turner, Bryant. (1984) Sosiologi Islam, Suatu Telaah Analitis atas Thesa Sosiologi Webber. CV. Rajawali: Jakarta.
  16. Veblen, Thorstein. (1953). The Theory of the Leisure Class. Mentor Books: New York.
  17. Veeger, K.J, (1985). Realitas Sosial: Refleksi Filsafat Sosial atas Hubungan Individu-Masyarakat dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
  18. Watt, Montgomery (2020) The Influence of Islam on Mediaveal Europe. Edinburg University Press: Edinburg.
  19. Winarno. (2020) Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Bumi Aksara: Jakarta.
  20. Zed, Mestika. (2003) Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Full Text:
Article Info
Submitted: 2020-06-19
Published: 2020-07-29
Section: Artikel
Article Statistics: