Dampak Potensial Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Hots dengan Sistem Barcode Pada Mata Pelajaran PPKn

Mariyani Mariyani* -  Sriwijaya University, Indonesia
Rini Setiyowati -  Universitas Sriwijaya, Indonesia
Husnul Fatihah -  Universitas Sriwijaya, Indonesia

DOI : 10.24269/jpk.v6.n2.2021.pp1-11

Penelitian ini dijalankan dengan maksud untuk menganalisa dampak potensial siswa terhadap pemahaman materi dan penilaian tingkat kepraktisan dari pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis HOTS dengan sistem barcode dalam pelajaran PPKn. Dampak potensial yang ingin dicapai ialah kemampuan dalam meningkatkan daya berfikir kritis siswa. Lembar kerja siswa dikembangkan pada kajian ini berbasis HOTS dengan sistem barcode yang dapat digunakan lebih mudah karena bisa di akses melalui gawai. Hasil dari dampak potensial pengembangan lembar kerja peserta didik ini dilihat dari hasil pemberian angket untuk melihat tingkat kepraktisan lembar kerja peserta didik, pemberian tes yang didapatkan dari penyelesaian soal-soal berbasis HOTS saat pembelajaran berlangsung, serta observasi tidak langsung yang ditunjukkan dengan melihat antusiasme peserta didik ketika menerima materi.  Metode kajian ini ialah kuantitatif deskriptif. Dengan memakai instrumen yaitu tes, angket dan observasi. Berdasarkan data hasil kajian yang dijalankan didapatkan hasil yang menjelaskan jika: 1) hasil angket menunjukkan persentase sebesar 84,53%. Hal ini menunjukkan jika lembar kerja siswa ini praktis untuk dipergunakan pada kegiatan pembelajaran, 2) hasil tes diperoleh perbandingan nilai rata-rata pretest sebesar 54,9 dan rata-rata nilai posttest senilai 79,0. Hal ini memperlihatkan jika ada selisih nilai sejumlah  24,1  yang berarti nilai hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan setelah adanya lembar siswa dengan basis HOTS bersistem Barcode ini; 3) Berdasarkan hasil observasi yang dikonversi dalam bentuk angka sehingga diperoleh nilai rata-rata persentase nilai 84,3%. Nilai ini memperlihatkan jika respon peserta didik saat menjalani kegiatan pembelajaran atau kegiatan uji coba berlangsung bernilai baik. Maka didapatkan rata-rata persentase sebesar 84,3%. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan lembar kerja siswa berbasis HOTS dengan sistem Barcode dalam pelajaran PPKn memiliki dampak potensial baik dalam meningkatkan daya berpikir kritis. Oleh sebab itu pentingnya ketersediaan lembar kerja siswa yang mampu meningkatkan berpikir kritis dan mudah diakses. 

Keywords
LKPD, HOTS, PPKn, Barcode
  1. Adhim “Afifah Yuliani & Jatmiko, B. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery dengan Kegiatan Laboratorium untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X SMA Pada Materi Suhu dan Kalor”. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF, 4(3).
  2. Anderson, L.W., dan Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives. Addison Wesley Longman, Inc.
  3. Ari widodo. (2006). Revisi Taksonomi Bloom danPengembangan Butir Soal. Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3(2).
  4. Astuti, S., Danial, M., & Anwar, M. (2018). Pengembangan LKPD Berbasis PBL untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Kesetimbangan Kimia”. Chemistry Education Review, CER, 90–104.
  5. Das Salirawati. (2004). Penyusunan dan Kegunaan LKS dalam Proses Pembelajaran. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/das-salirawati-msidr/19penyusunnan-dan-kegunaan-lks.pdf
  6. Dhewa, M. (2017). The Development of Higher OrdIngat, mengerti, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan membuater Thinking Skill (Hots) Instrument Assessment In Physics Study”. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME, 7(1), 26–32. https://doi.org/10.9790/7388-
  7. Hemafitria, D. B., & Winataputra, U. (2018). Strengthening nation’s character though saprahan local wisdom as civic culture of malay sambas society in Kalimantan Barat. Advances In Social Science, Education And Humanities Research, 251, 410–413,. https://doi.org/102991/acec-18.2018.93,
  8. Julianda, U. W., & R, E. T. D. (2015). Tingkat berpikir siswa pada mata pelajaran ips di sekolah menengah pertama”.
  9. King, F. J., Goodson, L., & Rohani, F. (1998). Higher Order Thinking Skills. In Publication of the Educational Services Program, Now Known as the Center for Advancement of Learning and Assessment” (pp. 1–107). http://www.cala.fsu.edu/files/higher_
  10. Liputan6.com. (2019). Hasil PISA Indonesia di Bawah Rata-Rata, Ini Reaksi Nadiem. https://www.liputan6.com/news/read/4125861/hasil-pisa-indonesia-di-bawah-rata-rata-ini-reaksi-nadiem
  11. Loughland, T., Reid, A., Walker, K., & Petocz, P. (2003). Factors Influencing Young People’s Conceptions of Environment. Environmental Education Research,”, 9(1), 3–19. https://doi.org/10.1080/13504620303
  12. Marshall, J. C., & Horton, R. M. (2011). The Relationship of Teacher- Facilitated, Inquiry-Based Instruction to Student Higher-Order Thinking. School Science & Mathematics”, 3(111), 93–101. https://doi.org/10.1111/j.1949-
  13. Nusarastriya. (2013). Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Project Citizen”. In Disertasi Doktor Pada Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Not Published.
  14. Pambudhi, T. & Retnowati, T. . (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Tematik Integratif Berkarakter Nasionalisme Kelas IV di Sekolah Dasar Daerah Banyumas. Jurnal Pendidikan Karakter, 7(1).
  15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. (2006).
  16. Prastowo, A. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif”. Diva Press.
  17. Purwanto, A. (2012). Pengaruh Paket Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup dan Gaya Kognitif terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Lingkungan. Pendidikan Lingkugan Dan Pembangunan Berkelanjutan”.
  18. Ratnawati, N. K. (2020). Pembelajaran PPKn Berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS) Melalui Problem Based Learning Kelas VIII D SMP Negeri 17 Mataram”. CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan, 8, 83–92.
  19. Ruminiati. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan SD”. PT Remaja.
  20. Samsuri. (2013). Paradigma Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum 2013. Makalah Disajikan Dalam Kuliah Umum Program Studi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, Di FKIP Universitas Ahmad Dahlan” (pp. 300167 – 2013– 15– 2013). http://staffnew.uny.ac.id/upload/132
  21. Sucipto. (2017). Pengembangan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dengan Menggunakan Strategi Metakognitif Model Pembelajaran Problem Based Learning”. Jurnal Pendidikan, 2(1).
  22. Sudjana, & Rivai. (2001). Media Pengajaran”. Sinar Baru Algesindo.
  23. Sudjono. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Press.
  24. Syaifuddin. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan SelfEfficacy Matematis. Universitas Lampung.
  25. Wilson, V. (1965). Can Thingking Skills Be Taught: A Paper For Discussion. Scottish Council For Research In Education.
  26. Yee, M. H., Lai, C. S., Tee, T. K., & Mohamad, M. M. (2016). The Role of Higher Order Thinking Skills in Green Skill Development”. EDP Sciences, 70(5001), 1–5. https://doi.org/10.1051/matecconf/20
  27. Yulianti. (2016). Pendidikan Karakter Kerja Sama Dalam Pembelajaran Siswa Sekolah Dasar Pada Kurikulum 2013. J. Teor. Dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(1).

Full Text:
Article Info
Submitted: 2021-05-26
Published: 2022-01-12
Section: Artikel
Article Statistics: