Pengembangan Video Pembelajaran Screencast-o-matic (SOM) Berbasis Problem Based Learning (Pbl) Pada Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Di Ikip Budi Utomo Malang

Khusnul Khotimah* -  IKIP BUDI UTOMO
Puspita Pebri Setiani -  IKIP BUDI UTOMOM

DOI : 10.24269/jpk.v6.n1.2021.pp35-45

Pengembangan video pembelajaran menggunakan media aplikasi screencast-o-matic adalah penelitian yang mengembangkan materi perkuliahan secara daring yang mengkombinasi antara visual, dan audio visual dengan mengunakan model pembelajaran berdasarkan masalah. Tujuan pengembangan video pembelajaran yakni untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami materi dan  meningkatkan berpikir tingkat tinggi mahasiswa. Model pengembangan produk menggunakan model Research & Development (R&D) dari Borg and Gall. Produk pengembangan video pembelajaran diuji melalui evaluasi ahli, uji coba dan uji lapangan. Evaluasi ahli dilakukan oleh ahli pembelajaran, desain media dan meteri. Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam pengembangan adalah angket. Teknik analisis yang digunakan dalam pengembangan adalah analisis deskriptif kuantitatif berupa persentase dan rata-rata. Hasil evaluasi produk pada ahli pembelajaran menunjukkan kategori baik (82%), ahli desain media menunjukkan kategori baik (86%), ahli materi menunjukkan kategori baik (90%). Pada uji coba yang dilakukan menghasilkan skor  92% dengan kategori baik dan pada uji lapangan menghasilkan skor penilaian 89% dengan kategori baik, dengan demikian produk berupa video pembelajaran screencast-o-matic ini dapat digunakan dalam pembelajaran dan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.

The development of instructional videos using the screencast-o-matic application media is a study that develops online lecture materials that combine visual and audio-visual using a problem-based learning model. The purpose of developing instructional videos is to make it easier for students to understand the material and improve students' higher order thinking. The product development model uses Research & Development Model (R&D) from Borg and Gall. Products are tested through expert judgment, trials and field trials. Expert judgment consists of aspects of learning, media design and materials. The data collection instrument used in this development was a questionnaire. The analysis technique used is the percentage and average. The results of expert assessment are 1) the learning aspect shows a good category (82%), 2) the media design aspect shows a good category (86%), 3) the material aspect shows a good category (90%). In the trials conducted, the score was 92% in good category. Based on the field test results in an assessment score of 89% with a good category. based on the results of product trials, this learning video cannot be used in learning and further research can be carried out.

Keywords
instructional videos, Screencast-o-matic Problem based learning
  1. Busyaeri, A., Udin, T., & Zaenudin, A. (2016). Pengaruh penggunaan video pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar mapel IPA di MIN Kroya Cirebon. Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 3(1).
  2. De Jong, T. (2010). Cognitive load theory, educational research, and instructional design: Some food for thought. Instructional Science, 38(2), 105–134.
  3. Dwiyogo, W. D. (2018). Pembelajaran berbasis blended learning. Diakses Dari.
  4. Fatimah, S., Sarwanto, S., & Aminah, N. S. (2013). Pembelajaran Fisika Dengan Pendekatan Problem Based Learning (Pbl) Menggunakan Modul Dan Buletin Ditinjau Dari Kemampuan Verbal Dan Motivasi Berprestasi Siswa. INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA, 2(01).
  5. Harrell, E. (2012). Screencast-o-matic: Www. Screencast-o-matic. Com: Visited: Fall 2011. Public Services Quarterly, 8(1), 62–63.
  6. Helmi, J. (2016). Penerapan Konsep Silberman dalam Metode Ceramah Pada Pembelajaran PAI. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan, 8(2), 221–245.
  7. Hendriana, E. C. (2018). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Gaya Belajar Auditorial Terhadap Hasil Belajar IPS di Sekolah dasar. JPDI (Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia), 3(1), 1–8.
  8. Hidayah, M. (2015). Penerapan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matemtika Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMPN 1 Teras Tahun 2014/2015. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  9. Ketsman, O., Daher, T., & Colon Santana, J. A. (2018). An investigation of effects of instructional videos in an undergraduate physics course. E-Learning and Digital Media, 15(6), 267–289.
  10. Khoeron, I. R., Sumarna, N., & Permana, T. (2014). Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Produktif. Journal of Mechanical Engineering Education, 1(2), 291–297.
  11. Lestari, R. D., Mulyani, M., & Subyantoro, S. (2016). Pengembangan Model Pembelajaran Induktif dengan Media Gambar Seri Yang Bermuatan Nilai Karakter Untuk Meningkatkan Kompetensi Menulis Paragraf Peserta Didik Kelas III. Lingua, 12(1), 53–62.
  12. Ljubojevic, M., Vaskovic, V., Stankovic, S., & Vaskovic, J. (2014). Using supplementary video in multimedia instruction as a teaching tool to increase efficiency of learning and quality of experience. International Review of Research in Open and Distributed Learning, 15(3), 275–291.
  13. Marques, J. C., Quintela, J., Restivo, M. T., & Trigo, V. (2012). The use of video clips in engineering education. 2012 15th International Conference on Interactive Collaborative Learning (ICL), 1–4.
  14. Pirhonen, J., & Rasi, P. (2017). Student-generated instructional videos facilitate learning through positive emotions. Journal of Biological Education, 51(3), 215–227.
  15. Priowijanto, G. (2013). Materi simulasi digital. Jakarta: Seamolec.
  16. Riyana, C. (2007). Pedoman pengembangan media video. Jakarta: P3ai Upi.
  17. Sari, A. K. (2014). Analisis Karakteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial, Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014. Edutic-Scientific Journal of Informatics Education, 1(1).
  18. Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: kencana.
  19. Sugiono, S. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
  20. Tarigan, A. P. S. (2015). Efektivitas metode ceramah dan diskusi kelompok terhadap pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi pada remaja di Yayasan Pendidikan Harapan Mekar Medan. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 10(2), 250–258.
  21. Trisnawati, W. W., & Sari, A. K. (2019). Integrasi Keterampilan Abad 21 Dalam Modul Sociolinguistics: Keterampilan 4C (Collaboration, Communication, Critical Thinking, Dan Creativity). Jurnal Muara Pendidikan, 4(2), 455–466.
  22. Widayati, A. (2004). Metode mengajar sebagai strategi dalam mencapai tujuan belajar mengajar. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 3(1).
  23. Wiyanti, W., & Leonard, L. (2017). Pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.
  24. Zubaidah, S. (2010). Berpikir Kritis: Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi yang Dapat Dikembangkan melalui Pembelajaran Sains. Makalah Seminar Nasional Sains Dengan Tema Optimalisasi Sains Untuk Memberdayakan Manusia. Pascasarjana Unesa, 16.
  25. Zubaidah, S. (2016). Keterampilan abad ke-21: Keterampilan yang diajarkan melalui pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan Dengan Tema “isu-Isu Strategis Pembelajaran MIPA Abad, 21(10).

Full Text:
Article Info
Submitted: 2020-11-16
Published: 2021-03-06
Section: Artikel
Article Statistics: