MEMAKNAI KEMBALI MULTIKULTURALISME INDONESIA DALAM BINGKAI PANCASILA

Abd Mu’id Aris Shofa* -  Center for Culture and Frontier Studies (CCFS) Universitas Brawijaya, Indonesia

DOI : 10.24269/v1.n1.2016.34-40

Multikulturalisme dapat dipahamai sebagai pengakuan tentang keanekaragaman dari masyarakat yang majemuk, heterogen dan plural. Apabila hal itu diperluas bisa juga dimaknai sebagai suatu keanekaragaman budaya, tradisi, gaya hidup, agama dan bentuk-bentuk perbedaan yang lainnya. Bagi bangsa indonesia yang memang dianugerahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kemajemukan dan pluralitas tersebut, sudah seharusnya menjadi satu kebanggaan dan kekuatan yang besar bagi bangsa indonesia. Multikulturalisme tidak saja diakui tetapi juga bisa diterima akan adanya perbedaan, suku, agama, ras, antar golongan dan etnis. Masyarakat indonesia yang hidup didalamnya harus mampu hidup berdampingan antara satu dengan yang lainnya, sehingga harmonisasi yang selama ini didambakan oleh bangsa indonesia bisa terwujud dengan baik.
Sejarah bangsa kita telah menunjukn bahwa bangsa Indonesia telah dipersatukan dengan adanya kesepakatan bersama para pendiri bangsa kita yang dari berbagai perbedaan dengan Pancasila (tidak ada yang lain). Sebagai pemersatu ideologi bangsa adanya Pancasila adalah sebuah solusi dari adanya konflik yang terjadi antar golongan nasionalis dan agama, Pancasila telah mampu menunjukan fungsinya sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk, heterogen, multikultural.

  1. Budiman, Hikmat (ed), 2005, Hak Minoritas Dilema Multikulturisme di Indonesia, Jakarta: Yayasan Interseksi/The Interseksi Foundation.
  2. Hutington, Samuel P., 2003, Benturan Antarperadaban dan Masa Depan Politik Dunia, Yogyakarta: Qalam.
  3. Hefner, Robert W., 2007, Politik Multukulturalisme: Menggugat Realitas Kebangsaan, Yogyakarta: Kanisius.
  4. Kusumohamidjojo, Budiono, 2000, Kebhinnekaan Masyarakat Indonesia: Suatu Problematik Filsafat Kebudayaan, Jakarta: PT. Grasindo.
  5. Nurkhoiron, M., 2007, “Minoritisasi dan Agenda Multikulturalisme di Indonesia: Sebuah Catatan Awal”, dalam Hak Minoritas Multikulturalisme dan Dilema Negara Bangsa, diedit oleh Marsudi Noorsalim, Jakarta: Yayasan Interseksi/The Interseksi Foundation.
  6. Oentoro, Jimmy., 2010, Indonesia Satu, Indonesia Beda, Indonesia Bisa: Membangun Bhineka Tunggal Ika di Bumi Nusantara, Jakarta: Kompas Gramedia.
  7. Parekh, Bhiku., 2007, Rethinking Multikulturalism Keberagaman Budaya dan Teori Politik, Yogyakarta: Kanisius.
  8. Sparringa, Daniel. 2006. “Multikulturalisme Indonesia: Nilai-nilai Baru untuk Indonesia Baru (sebuah Jawaban terhadap Kemajemukan)”. Makalah disampaikan dalam seminar tentang “Pendidikan Nilai-nilai Kehidupan Ditinjau dari Berbagai Perspektif Ilmu” yang diselenggarakan oleh Universitas Atmajaya, Jakarta, 18 November 2006.
  9. Susetiawan., 2008, Pluralitas dan Integrasi Sosial Dalam Masyarakat Multicultural, dalam Spiritualitas Multikultur Sebagai Landasan Gerakan Sosial Baru, Yogyakarta: kanisius.
  10. Suseno, Franz Magnis., 2005, Berebut Jiwa Bangsa, Jakarta: Kompas.
  11. Tilaar, H.A.R., 2004, Multikulturalisme Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional, Jakarta

Full Text:
Article Info
Submitted: 2017-01-17
Published: 2016-07-27
Section: Artikel
Article Statistics: