Metode Pembelajaran Berbasis Budaya Jawa dalam Rangka Menyukseskan Pendidikan Multikultural di Era Revolusi Industri 4.0

Bagus Wahyu Setyawan* -  Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

DOI : 10.24269/jpk.v4.n3.2019.pp1-12

Kesuksesan dari proses pembelajaran ditentukan oleh beberapa aspek, salah satunya adalah pemilihan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran. Sebuah metode pembelajaran yang baik ketika metode tersebut dapat memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran sehingga mereka dapat mencapai tujuan dari pembelajaran. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu untuk mengembangkan metode pembelajaran berbasis budaya Jawa untuk menyongsong pembelajaran multikultural di era revolusi industri 4.0. Dalam penelitian R&D terdiri dari sepuluh tahapan, tetapi dalam penelitian ini hanya diambil empat tahap saja, yaitu 1) studi awal atau eksplorasi, 2) pengembangan prototype model, 3) pengujian prototype, dan 4) diseminasi produk. Dari penelitian ini diketahui bahwa tujuan dari pembelajaran bahasa Jawa juga menanamkan rasa mencintai terhadap bahasa dan budaya Jawa. Selanjutnya, untuk meraih poin tersebut dapat menggunakan metode pembelajaran berbasis budaya Jawa. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan metode pembelajaran yang ada (seperti jigsaw, numbered head together, make a match, TGT, dll) kemudian dikombinasikan dengan beberapa elemen dari budaya Jawa. Hal mengacu fenomena di era globalisasi seperti sekarang, banyak generasi muda yang mulai tergerus rasa memiliki terhadap budaya sendiri, khususnya budaya Jawa. Dengan mengaplikasikan metode pembelajaran berbasis budaya Jawa secara tidak langsung dapat digunakan untuk sarana reaktualisasi pengetahuan tentang budaya Jawa kepada siswa di era revolusi industry 4.0.

learning method based on java culture in order to success multicultural education in the era of industrial revolution 4.0. The success of the learning process one of many reason is determined by learning method which using by the teacher to explain learning materials. A good learning methods when its method can easily make student know the learning materials so they can reach the goal of learning. This research is research development which develop the learning method based on Javanese culture for facing the multicultural learning in industrial revolution era 4.0. The research and development consist of ten stages, but only four stages were applied in this research, including (1) preliminary study or exploration, (2) prototype development, (3) prototype testing, and (4) product dissemination. From this research know that the purposes of Javanese language learning also embed the sense of belonging with Javanese language and culture. Therefore, to reach that point can using learning method based on Javanese culture. This matter can be done with developming the existing learning method (like jigsaw, numbered head together, make a match, TGT, etc) then combine with some elements of Javanese local wisdom. The aims of integrated the Javanese local wisdom elements on learning methods is for embed-knowing Javanese culture. Considering of phenomena in this time most of young generation who already eroded the sense of belonging with their own culture, especially the Javanese culture. By applying learning method based on Javanese culture indirectly can be used for re-actualizing knowledge of Javanese culture for student in industrial revolution era 4.0.

Keywords
Development Learning Method Javanese Culture Multicultural Learning Industry Revolution Era 4.0.
  1. N. L. Fonger, A. Stephens, M. Blanton, I. Isler, E. Knuth, and A. M. Gardiner, “Developing a Learning Progression for Curriculum, Instruction, and Student Learning: An Example from Mathematics Education,” Cognitive Instrumen, vol. 36, no. 1, pp. 30–55, 2018.
  2. M. Yaumi, “Desain Strategi Pembelajaran untuk Mengembangkan Kecerdasan Verbal-Linguistik Peserta Didik,” AULADUNA Jurnal Pendidik. Dasar Islam, vol. 2, no. 2, pp. 185–200, 2015.
  3. A. L. Kitson and G. Harvey, “Methods to Succeed in Effective Knowledge Translation in Clinical Practice,” Jurnal Nurse Scholarship, vol. 48, no. 3, pp. 294–302, 2016.
  4. G.-J. Hwang, S.-C. Chang, P.-Y. Chen, and X.-Y. Chen, “Effects of Integrating an Active Learning-Promoting Mechanism into Location-based Real-World Learning Environments on Students’ Learning Performances and Behaviors,” Education Technology Research Development Journal, vol. 66, no. 2, pp. 451–474, 2018.
  5. T. Musfiroh and S. Endaswara, “Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Berbasis Lingkungan dan Teknologi,” Diksi, vol. 23, no. 1, 2015.
  6. B. W. Setyawan and K. Saddhono, “Ceprotan Performing Art: A Traditional Folkart Based on Urband Legend,” Harmonia Journal Arts Research Education, vol. 18, no. 1, pp. 67–73, 2018.
  7. A. Rusilowati, S. Supriyadi, and A. Widiyatmoko, “Pembelajaran Kebencanaan Alam Bervisi SETS Terintegrasi dalam Mata Pelajaran Fisika Berbasis Kearifan Lokal,” Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, vol. 11, no. 1, pp. 42–48, 2015.
  8. N. Nurhasanah, A. B. Wurianto, and B. Arifin, “Pengembangan Media KIJANK (Komik Indonesia, Jawa, dan Aksara Jawa) Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas 5 Sekolah Dasar,” JP2SD (Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar), vol. 1, no. 4, pp. 267–273, 2016.
  9. A. KASSAN and A. R. Green, “Prioritizing Experiential Learning and Self-reflection in the Development of Multicultural Responsiveness,” Journal Education Thought/Revue la Pensée Educ., vol. 51, no. 3, pp. 385–406, 2018.
  10. K. Pithouse-Morgan, T. Chisanga, T. Meyiwa, and D. N. Timm, “Flourishing Together: Co-learning as Leaders of a Multicultural South African Educational Research Community,” International Journal Multicultural Education, vol. 20, no. 3, pp. 14–37, 2018.
  11. E. Aragona-Young and B. E. Sawyer, “Elementary Teachers’ Beliefs about Multicultural Education Practices,” Teaching and Teaching Journal, vol. 24, no. 5, pp. 465–486, 2018.
  12. P. S. Utami and H. Cahyono, “Implementasi Pendidikan Berbasis Multikultural melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mahasiswa Prodi PPKn Universitas Muhammadiyah Ponorogo,” Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, vol. 6, no. 1, pp. 8–14, 2018.
  13. B. Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Sastra Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE, 2010.
  14. K. Saddhono, “Teaching Indonesian As Foreign Language: Development of Instructional Materials based Javanese Culture with Scientific-Thematic Approach,” in Proceeding of the International Conference on Teacher Training and Education, 2016, vol. 2, no. 1, pp. 583–593.
  15. A. Sri, Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka, 2012.
  16. N. Zuriah, “Analisis Teoritik tentang Etnopedagogi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Wahana Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa di Perguruan Tinggi,” SOSIOHUMANIKA, vol. 7, no. 2, 2014.
  17. G. Kadarusman and B. E. H. Cahyono, “Penggunaan Media Pembelajaran Pohon Ajaib dengan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Indonesia Siswa Tunarungu Kelas II SDLB Dharma Wanita Jiwan Kabupaten Madiun,” Linguistika: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, vol. 2, no. 1, pp. 61–71, 2018.
  18. M. W. Nugraheni and B. A. Purwanto, “Tembang Dolanan sebagai Konservasi Pendidikan Karakter pada Komunitas Bocah Playon di Pasar Papringan Temanggung,” Indonesia Journal Education Learning, vol. 2, no. 2, pp. 198–206, 2019.
  19. P. Yudiwinata, H. P; Handoyo, “Permainan tradisional dalam budaya dan perkembangan anak,” Paradigma, vol. 2, no. 3, 2014.
  20. A. N. Rivai, “Penggunaan Alat Peraga dan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas VIII B MTs Fisabilillah Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi,” Jurnal Ilmiah PGSD Vol. V Nomor 1, April 2013, vol. 5, no. 1, 2013.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2019-09-30
Published: 2019-11-29
Section: Artikel
Article Statistics: